BAGIAN DUA

PENGANTAR:

Isi webpages ini dambil dari buku Pastor JOSEPH PRINCE yang berjudul: THE POWER OF RIGHT BELIEVING. 7 KUNCI MENUJU KEBEBASAN DARI KETAKUTAN, RASA BERSALAH, DAN KECANDUAN. Dibuat menjadi Weblog Page untuk memudahkan menggunakannya untuk menjadi berkat. Amin !

Ke Daftar Isi

BAGIAN DUA: BELAJAR MELIHAT APA YANG TUHAN LIHAT
By JOSEPH PRINCE


BAGIAN DUA

BELAJAR MELIHAT APA YANG TUHAN LIHAT

BAB 4

MEMUTAR FILM-FILM MENTAL YANG BENAR

Belajar Melihat Apa yang Tuhan Lihat

Siapakah Dekorator Interior Anda?

Jangan Terbelit dalam Ketakutan

Membangun Hati Anda dalam Kasih Tuhan

Bagaimana Rasa Takut Terjadi

Hidupkan Cahaya Firman Tuhan

Gantikan Pikiran-pikiran Negatif dengan Pikiran-pikiran Tuhan

Pusatkan Pikiran-pikiran Anda pada Yesus

Hati Anda Berada pada Tanah yang Mana?

Teruslah Mendengar tentang Kebaikan Tuhan

Memprioritaskan Firman Tuhan di Atas Pencarian Harta Benda

Pilihlah untuk Menjadi Tanah yang Baik


BAGIAN DUA

BELAJAR MELIHAT APA YANG TUHAN LIHAT

BAB 4

MEMUTAR FILM-FILM MENTAL YANG BENAR

Saya masih ingat apa yang terjadi ketika saya mengunjungi seorang perempuan dalam jemaat saya di rumah sakit. Heather menderita stroke yang menyebabkan kelumpuhan pada seluruh bagian kiri tubuhnya. Saat saya berdoa untuknya, ia mengangkat tangan kanannya dalam sikap berdoa. Ajaibnya, tangan kirinya terangkat sedikit, meskipun perlahan, tetapi ini adalah sesuatu yang tidak mampu dilakukannya setelah stroke menyerangnya. Dengan kasih karunia Tuhan, ia mulai mengalami kesembuhan dalam tubuhnya, ia mulai dapat merasakan sesuatu pada lengan kirinya.

Dalam beberapa saat ketika berbaring di kamar perawatan intensif, dengan berbagai selang dan alat yang dipasang ke tubuhnya, lengan kirinya mulai gemetar dengan kaku.

"Jangan sibuk berdoa demi kesembuhan Anda," saya meyakinkan Heather. Sambil tersenyum kepadanya, saya menunjuk kepada salah satu pendeta yang datang bersama saya dan berkata kepadanya, "Biar kami yang berdoa untuk Anda."

Kemudian saya mengetuk-ngetukkan telunjuk saya ke dahi Heather dan ke kepala berkata, "Tapi saksikan film mental Anda. Pastikan Anda memutar film-film yang benar dalam benak Anda."

Mengapa saya berkata demikian kepadanya? Saya ingin ia melihat apa yang Tuhan lihat dan mengabaikan seluruh suara, aroma, dan pandangan yang dapat ditangkap pancaindra di lingkungan rumah sakit. Saya mendorong Heather untuk mengisi benaknya dengan citra mental dirinya yang sehat, kuat, dan penuh kasih dalam keluarganya di rumah. Saya tidak ingin Heather menyaksikan skenario terburuk dalam benaknya.

Lalu saya berkata kepadanya, "Pikiran diperlukan untuk menyembuhkan pikiran."

Itu adalah perkataan yang telah saya terima dalam roh saya untuknya. Entah mengapa, saya merasa bahwa musuh telah berhasil menanamkan pikiran atau gambaran mental yang salah di dalam benak Heather, kemudian pikiran salah itu harus dibuang dan diganti dengan pikiran, gambaran, dan keyakinan yang benar berdasarkan firman Tuhan yang kekal. Tak lama setelah pertemuan kami, Heather keluar dari rumah sakit dan keadaannya semakin membaik.

Belajar Melihat Apa yang Tuhan Lihat

Belajar melihat apa yang Tuhan lihat adalah sebuah kunci penting untuk memiliki keyakinan yang benar. Itu artinya mengganti keyakinan Anda yang salah dengan keyakinan yang benar berdasarkan firman Tuhan. Ketika Yesus melihat seorang pria yang mati sebelah tangannya, Ia tidak sekadar melihat tangan yang lumpuh itu, Ia melihat bahwa ada cukup kasih karunia untuk menyembuhkan tangan itu. Yesus berkata kepada orang itu, "Ulurkanlah tanganmu!" Pria itu melakukannya dan tangannya benar-benar sembuh seperti tangan yang lainnya (baca Markus 3:1-5).

Belajar melihat apa yang Tuhan lihat berarti mengganti keyakinan Anda yang salah dengan keyakinan yang benar berdasarkan firman Tuhan.

Anda tidak perlu berkata "ulurkanlah tanganmu" kepada seseorang yang tangannya lumpuh dan cacat kecuali Anda melihatnya dengan berbeda. Cara Yesus memandang berbeda dengan cara saya dan Anda memandang. Itulah sebabnya kita harus kembali ke firman Tuhan dan belajar melihat apa yang Ia lihat. Ketika Yesus memandang suatu penyakit, kekurangan, atau seseorang yang terperangkap dalam ketakutan, rasa bersalah, kecanduan, dan dosa, Ia tidak hanya melihat masalah itu. Ia melihat kesembuhan, kasih karunia, dan kuasa Tuhan yang berlimpah atas kelemahan itu.

Anda juga dapat mengubah apa yang Anda yakini dengan melihat melampaui penglihatan mata jasmani Anda. Cobalah lihat apa yang Tuhan lihat. Ketika Anda dalam kekurangan, pergumulan, atau tantangan, pandanglah kasih karunia-Nya yang berlimpah di sekitar Anda. Yesus berkata kepada Anda saat ini, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna" (2 Korintus 12:9). Serahkanlah seluruh kelemahan, kegagalan, dan rasa bersalah Anda kepada Tuhan Yesus dan lihatlah Dia mengubah kelemahan Anda menjadi kekuatan.

Ketika Anda dalam kekurangan, pergumulan, atau tantangan, pandanglah kasih karunia-Nya yang berlimpah di sekitar Anda.

Apa yang Anda percayai sangatlah berkuasa, jadi apakah Anda akan mengikuti apa yang Anda lihat atau apa yang Tuhan lihat? Anda mungkin tidak mampu menghentikan pikiran-pikiran negatif yang terlintas di benak Anda atau emosi-emosi tidak sehat seperti ketakutan yang mencengkeram hati Anda, namun Anda dapat melabuhkan pikiran dan emosi Anda pada firman Tuhan yang tak tergoyahkan. Anda dapat yakin bahwa Anda percaya dengan benar apa yang Tuhan katakan tentang Anda dalam firman-Nya, yang berisi janji-Nya bagi Anda. Semakin banyak Anda belajar dan memercayai hal yang benar tentang kasih dan firman-Nya atas situasi serta hidup Anda, semakin selaras pikiran Anda dengan pikiran Tuhan tentang hidup Anda. Anda akan mulai membangun pikiran-pikiran tentang damai sejahtera dan bukan pikiran tentang kecelakaan, pikiran tentang hari depan yang cerah dan penuh harapan (baca Yeremia 29:11).

Rasul Paulus berkata, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu..." (Roma 12:2). Perhatikanlah, Tuhan tidak ingin kita berpikir menurut cara-cara dunia, atau melihat apa yang dunia lihat, dan terikat oleh seluruh ketakutan, kekhawatiran, dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat. Ia ingin kita memperbarui pikiran kita. Bagaimana caranya? Dengan mempercayai dan merenungkan kebenaran-kebenaran yang hanya dapat ditemukan dalam firman-Nya, sehingga kita dapat mengalami perubahan menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan kita.

Kata "pembaruan" adalah anakainosis dalam bahasa Yunani, yang didefinisikan dalam Thayer's Greek Lexicon sebagai "suatu pembaruan, renovasi, perubahan menyeluruh untuk menjadi lebih baik". Saya menyukai kata "renovasi". Pikiran kita perlu diperiksa dengan teliti oleh firman Kristus!

Siapakah Dekorator Interior Anda?

Bila Anda akan memeriksa dan merenovasi pikiran Anda, siapakah yang akan Anda pekerjakan sebagai dekorator interior Anda? Jangan biarkan koran pagi, teman-teman negatif, atau media sosial menjadi dekorator interior Anda. Janganlah menjadi serupa dengan dunia ini! Banyak dari kita yang dipenuhi dengan informasi, ide-ide, dan pikiran dunia ini. Kita hidup dalam era di mana kita bisa mengakses berbagai macam informasi dan pengetahuan dengan sentuhan jari telunjuk. Ingin tahu sesuatu dalam sekejap? Silakan buka Google di ponsel pintar Anda. Tetapi, akumulasi pengetahuan yang banyak ini tidak membuat kita lebih bebas dan bahagia. Manusia memang bisa saling terhubung daripada sebelumnya, namun justru mereka tetap merasa kesepian, terisolasi, dan terpisahkan.

Jangan biarkan Iblis menjadi dekorator interior pikiran Anda. Anda bisa membayangkan Iblis memilih tirai yang paling suram, kain pelapis yang paling kusam, dan perabot mengerikan untuk menghiasi berbagai ruangan dalam pikiran Anda. Iblis akan memilih warna-warni tembok dan langit-langit rumah Anda dari warna abu-abu gelap sampai warna hitam pekat. Misi Iblis adalah membuat pikiran Anda gelap, pesimis, dan kalah. Jika pikiran Anda sudah kalah, maka bagi Iblis, pergumulan sudah dimenangkannya.

Jangan Terbelit dalam Ketakutan

Suatu hari ketika saya sedang berbelanja di sebuah pasar swalayan bersama istri, seorang pria datang kepada saya dan memperkenalkan diri. Ia berkata bahwa ia telah banyak mendengar khotbah-khotbah saya selama beberapa tahun dan menghadiri gereja kami secara teratur. Derek adalah pebisnis yang sukses. Bisnisnya berkembang pesat—pintu-pintu peluang terbuka lebar dan seluruh angka penjualannya meningkat.

Tetapi itu tidak selalu demikian.

Pada masa-masa awal, ia tertekan karena belum berpengalaman menjalankan sebuah usaha. Derek berkisah bahwa pada pagi ia mengambil koran, sebagaimana yang selalu dilakukannya, dan membaca artikel tentang bagaimana seorang pria seusianya yang tiba-tiba meninggal karena serangan jantung. Derek tidak dapat menjelaskannya, tapi sejak saat ia membaca artikel itu, ia merasa seolah-olah udara di sekitarnya menipis dan ia sulit bernapas. Ketakutan mulai membelit hatinya seperti seekor ular piton.

Membelit hingga sesak adalah metode yang terbukti digunakan berbagai spesies ular untuk membunuh mangsanya pelan-pelan. Riset yang menarik telah dilakukan demi mengetahui bagaimana ular membelit dan membunuh mangsanya. Berbeda dengan pendapat umum, ular tidak menghancurkan dan mematahkan tulang mangsanya untuk membunuh. Sebaliknya, ular seperti boa atau piton membunuh dan membelit mangsanya sehingga mati lemas. Hewan itu menggunakan momentum untuk membelit tubuh mangsanya. Kemudian hewan tersebut mencengkeram (setiap saat mangsanya mengembuskan napas) dan semakin mencengkeram sampai mangsanya tidak dapat bernapas lagi.²

Namun, ketika mempelajari mengapa beberapa mangsa mati lebih cepat daripada yang seharusnya, beberapa periset mempunyai hipotesis bahwa tekanan dari belitan ular menyebabkan naiknya tekanan dalam rongga tubuh mangsanya yang lebih besar daripada kemampuan jantung sehingga menyebabkan jantung berhenti berdetak (cardiac arrest). Sementara riset untuk membuktikan teori ini masih berlangsung, secara ilmiah terbukti bahwa ular tertentu memang mampu mengeluarkan cukup tekanan yang memang memungkinkan hal ini untuk terjadi. Contohnya, ular anakonda hijau memiliki kekuatan lilitan sebesar 6 kg/cm² yang sama dengan kekuatan total seberat 4.000 kg!³

Bagaimana seluruh hal ini relevan bagi kajian kita tentang kuasa keyakinan yang benar?

Anda perhatikan, musuh kita adalah ular tua yang cerdik. Itu penting bagi kita untuk memahami strateginya melawan kita karena Alkitab mengatakan, "supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya" (2 Korintus 2:11). Metode Iblis ini tidak berubah, dan sementara ia tidak punya kuasa karena Kristus telah melucutinya di kayu salib, Iblis tahu bahwa ia dapat menggunakan pikiran negatif untuk menimbulkan ketakutan dalam hati kita.

Membangun Hati Anda dalam Kasih Tuhan

Firman Tuhan juga menarik korelasi langsung antara ketakutan dan kondisi hati. Ketika menjelaskan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada akhir zaman penderitaan-Nya, Yesus berkata bahwa ketakutan akan menyebabkan hati manusia tersesat. Karena itu, Ia mendorong orang beriman, "Janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu..." (Lukas 21:9), menegaskan kendali-Nya yang kuat terhadap segala sesuatu yang akan terjadi di masa depan. Sambil memastikan bahwa kita tidak perlu takut, Yesus menambahkan, "Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat" (Lukas 21:28).

Hanya pewahyuan akan kasih-Nya yang sempurna dapat mengenyahkan seluruh ketakutan.

Tuhan ingin agar hati kita tenang dan damai. Firman-Nya mengatakan kepada kita, "Hati yang tenang menyegarkan tubuh" (Amsal 14:30). Damai sejahtera hadir saat hati dan pikiran kita berada pada kasih-Nya dan bukan pada ketakutan. Dan hanya pewahyuan akan kasih-Nya yang sempurna dapat mengenyahkan seluruh ketakutan. Saya akan menggunakan beragam ayat Alkitab di buku ini, namun saya menganjurkan Anda menghafal ayat berikut ini. Ayat ini akan menjadi sumber ketenangan rohani, fisik, dan mental bagi seluruh hidup Anda:

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Tuhan lebih dahulu mengasihi kita.

-1 Yohanes 4:18-19

Perhatikan bagaimana firman Tuhan menyatakan bahwa ketakutan melibatkan siksaan.

Sahabat, Tuhan bukanlah penyiksa Anda—namun Iblislah yang menyiksa Anda. Tuhan bukanlah pencipta ketakutan—tetapi musuhlah yang menciptakannya. Ketakutan dan rasa aman tidak bisa hidup berdampingan. Bisakah Anda mengasihi seseorang yang Anda takuti? Tentu tidak. Ketakutan selalu menimbulkan perasaan tidak aman. Jadi, Tuhan tidak ingin Anda takut pada-Nya. Justru, Yesus mengajarkan rasa takut terhadap Tuhan sebagai penyembahan kepada Tuhan—bukan rasa takut terhadap penghukuman dari Tuhan yang murka. (Saya membicarakan definisi Yesus tentang rasa takut terhadap Tuhan dalam Bab 15). Kebenarannya adalah, Tuhan ingin Anda mendapatkan kasih yang sempurna, penerimaan secara menyeluruh, dan kasih karunia yang berlimpah dari Dia. Kalau Anda pernah mendengar ajaran apa pun yang bertentangan dengan ini, ingatlah bahwa tidak ada ketakutan dalam kasih. Dan Tuhan adalah kasih (baca 1 Yohanes 4:8, 16). Rasa takut adalah strategi musuh, bukan strategi Tuhan. Iblis menggunakan rasa takut untuk menyiksa dan memanipulasi pikiran-pikiran Anda seperti yang dilakukannya kepada Derek.

Rasa takut adalah strategi musuh, bukan strategi Tuhan.

Bagaimana Rasa Takut Terjadi

Derek tengah membaca koran pagi seperti biasa, dan tiba-tiba rasa takut menyergap bagaikan ular piton pemangsa dan mencengkeram hatinya. Diawali dengan kesulitan bernapas dan pria malang itu mulai mengalami berbagai imajinasi buruk. Dalam benak Derek, ia melihat dirinya masuk ke dalam gudang sendirian untuk mengambil barang (seperti kebiasaannya), tetapi ia berimajinasi bahwa dirinya terluka di sana dan tak seorang pun tahu dirinya memerlukan bantuan medis.

Hari demi hari, Derek semakin merasakan tekanan rasa takut yang mencengkeram hatinya. Ia terobsesi bahwa dirinya akan terluka dan tewas hingga ia pun takut pergi sendirian.

Tak ayal lagi, Derek terjerumus ke dalam tekanan mental yang buruk. Bayangan-bayangan dirinya yang terluka berputar dalam benaknya seperti film horor dalam gerak lambat, lalu ia mengalami serangan kecemasan parah.

Ketika masalah kesulitan bernapasnya menjadi lebih parah, Derek memeriksakan dirinya ke rumah sakit, yakin bahwa dirinya sakit parah. Namun setelah menjalani berbagai tes, dokter berkata, "Anda tidak menderita penyakit jantung. Anda memiliki masalah kecemasan. Tolong berikan tempat tidur rumah sakit ini kepada orang lain yang benar-benar terkena penyakit jantung." Tadinya ia adalah seorang pria kuat dan sehat, namun kemudian Derek ambruk karena tekanan lilitan ular.

Hidupkan Cahaya Firman Tuhan

Syukurlah, seorang sukarelawan penerima tamu pada hari Minggu di gereja mengundang Derek untuk menghadiri salah satu pertemuan kelompok kami. Derek bercerita kepada saya bahwa pemimpin kelompok sel menyarankan agar ia membaca firman Tuhan setiap pagi dan berdoa dalam Roh selama tiga puluh menit setiap hari sementara berkendara ke tempat kerjanya. "Saya mendengarkan khotbah-khotbah Anda berulang kali di mobil," ucap Derek ketika mengisahkan kesaksiannya. "Dalam salah satu khotbah, Anda berkata untuk berfokus pada firman Tuhan dan bukan pada masalah saya. Dan itulah yang saya lakukan! Saya mulai berpaling dari pikiran-pikiran gelap dan membiarkan cahaya terang firman Yesus masuk ke dalam situasi yang saya hadapi." Sahabat, percayakah Anda bahwa pikiran Tuhan lebih besar daripada pikiran Iblis? Tahukah Anda bahwa cahaya-Nya lebih besar daripada kegelapan mana pun? Bayangkan diri Anda berjalan ke dalam ruangan yang sangat gelap. Ketika Anda menyalakan lampu, apakah kegelapan mengalahkan cahaya ataukah cahaya melenyapkan kegelapan?

Bagi sahabat terkasih ini, terobosan Derek dimulai saat ia menyalakan cahaya firman Tuhan dan membiarkannya menyinari dirinya dan situasinya. Ia menyadari bahwa ketakutannya saat sendirian disebabkan oleh keyakinan tidak rasional bahwa dirinya akan terluka atau mati. Dan ia menyadari bahwa itu adalah dusta dari neraka. Ia berkisah bahwa salah satu ayat favorit yang memberinya keberanian maupun kenyamanan selama masa-masa sulit adalah perkataan Tuhan kepadanya, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13:5). Derek memperkatakan ayat ini setiap kali ia merasa takut dan kemudian mengatakan kepada dirinya sendiri, "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut" (Ibrani 13:6).

Dipersenjatai dengan firman Tuhan, Derek mulai memutar film mental yang benar dalam benaknya. Setiap saat kecemasan menyerangnya dan setiap saat imajinasi negatif mulai bermain kembali dalam benaknya, ia mulai menggunakan ayat-ayat ini sebagai senjata melawan serangan ular. Berkali-kali ia akan mengucapkan, "Aku sekali kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut."

Semakin sering ia mengatakannya, semakin cengkeraman ular mengendur dan melemah. Ia mendapati dirinya bisa bernapas normal dan jantungnya tak lagi terasa sesak. Semakin ia dikuatkan oleh firman Nya, ia semakin merasakan bahwa Tuhan selalu menyertainya. Ia mulai melihat dirinya sehat dan terlindung dari bahaya ketika ia bekerja. Derek disembuhkan dan dibebaskan dari seluruh ketakutannya ketika ia menggantikan film mental yang salah di benaknya dengan film mental yang benar.

Film-film mental apa yang Anda putar di benak Anda saat ini? Apakah pikiran-pkiran kekalahan dan keputusasaan atau pikiran pikiran tentang kemenangan dan kemurahan? Iman mengatakan apa yang Tuhan katakan tentang Anda dan melihat apa yang Tuhan lihat dalam diri Anda dan keadaan Anda.

Gantikan Pikiran-pikiran Negatif dengan Pikiran-pikiran Tuhan

Ingatkah Anda apa yang sebelumnya saya katakan bahwa diperlukan pikiran untuk menyembuhkan pikiran? Berbeda dengan dunia yang mengajarkan Anda untuk mengosongkan pikiran Anda untuk meraih damai sejahtera, jalan Tuhan adalah mengisi pikiran Anda dengan pikiran-pikiran yang segar, kuat, dan menyelamatkan.

Diperlukan keyakinan yang benar untuk menggantikan keyakinan yang keliru. Anda memerlukan kebenaran Tuhan untuk menggantikan kebohongan musuh yang mengikat Anda dalam perhambaan.

Rasul Paulus mengatakan kepada kita, "Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu" (Filipi 4:8). Jadi itu bukan sekadar mencoba menghapus pikiran-pikiran buruk dengan keinginan Anda. Suatu pikiran diperlukan untuk menggantikan pikiran lain. Diperlukan keyakinan yang benar untuk menggantikan keyakinan yang keliru. Anda memerlukan kebenaran Tuhan untuk menggantikan kebohongan musuh yang mengikat Anda dalam perhambaan.

Sahabat, jika ada pikiran negatif yang salah dan buruk terlintas dalam benak Anda saat ini dan Anda tidak mampu menghapusnya, berhentilah mencoba! Mungkin Anda sedang terbaring di rumah sakit dan memikirkan kemungkinan terburuk yang dapat terjadi. Anda mencoba menekan perasaan itu, tapi tidak berhasil. Hentikan saja! Berhentilah mencoba menghapusnya dari benak Anda. Itu tidak ada gunanya. Yang harus Anda lakukan adalah menggantikan pikiran yang merusak itu dengan pikiran yang berasal dari Tuhan. Itulah jalan satu-satunya dalam menghadapi pikiran buruk dan memulai proses penyembuhan. Mulailah merenungkan kebenaran-kebenaran seperti, "Yesus pasti telah menanggung penyakit dan kesengsaraanku. Hukuman bagi kesalahanku telah dibebankan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya aku telah disembuhkan. Dengan panjang umur, Ia akan mengenyangkan aku" (baca Yesaya 53:4-5 dan Mazmur 91:16). Putarlah film-film mental tentang diri Anda yang sehat, keluar dari rumah sakit, bermain dengan anak-anak Anda, atau pergilah berlibur!

Pusatkan Pikiran-pikiran Anda pada Yesus

Anda memerlukan kebenaran firman Tuhan untuk menghancurkan keyakinan yang salah. Renungkan firman-Nya dan pahami kehendak Nya. Jika Anda mendapati benak Anda diliputi kecemasan akan hal-hal kecil, ingat dan kutiplah ayat berikut: "Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya" (Yesaya 26:3).

Anda memerlukan kebenaran firman Tuhan untuk menghancurkan keyakinan yang salah.

Kapan pun saya merasa tertekan atau khawatir tentang sesuatu, saya menarik diri dari kesibukan untuk merenungkan janji-janji-Nya. Sesekali saya senang berkendara di suatu taman yang tenang, dan sambil mendengarkan musik lembut di mobil, saya mengulang firman-Nya agar meresap ke dalam jiwa saya: "Firman Tuhan menyatakan, Engkau akan menjaga orang yang hatinya bergantung pada-Mu dengan damai sempurna. ." Dan saya mengatakan kepada Tuhan, "Ya, Tuhan, Engkaulah yang akan menjagaku dengan damai sempurna. Damai sejahtera berasal dari-Mu. Aku harus bersandar pada kasih karunia Mu dan memusatkan hatiku pada-Mu. Aku tidak perlu memikirkan apa yang harus kulakukan atas pencobaan ini. Ketika aku percaya, dan memusatkan hatiku pada-Mu, Engkau akan memimpin dan membimbing aku. Kepercayaanku bukanlah pada kekuatanku sendiri, melainkan kepada-Mu saja, Yesus."

Apa yang sedang saya lakukan di sini? Alih-alih membiarkan tekanan dan kekhawatiran merasuki saya, saya melatih hati saya untuk memandang bagaimana Tuhan memandang tantangan-tantangan saya. Semakin besar Tuhan di dalam hati saya, semakin kecil tantangan-tantangan saya. Bahkan seringkali ketika saya hanya berdiam dan memusatkan pikiran kepada Tuhan, damai sejahtera dan hikmat-Nya mulai mengalir di dalam diri saya, dan tantangan yang sebelumnya saya khawatirkan menjadi kecil dan tidak berarti di hadapan Tuhan Mahakuasa.

Apakah Anda menghadapi keadaan yang sulit diatasi saat ini? Lihatlah apa yang Tuhan lihat, dan biarkan damai-Nya menyingkirkan kecemasan Anda. Biarkan hikmat-Nya mengarahkan pikiran-pikiran Anda.

Hati Anda Berada pada Tanah yang Mana?

Kunci untuk melihat apa yang Tuhan lihat adalah dengan melandasi keyakinan-keyakinan Anda pada firman Tuhan yang pasti dan tak tergoyahkan. Sayangnya, tidak semua orang meyakini apa yang firman Tuhan katakan tentang mereka. Yesus mengisahkan hal ini dalam perumpamaan penabur dan benih (baca Matius 13:3-9, 18-23).

Kunci untuk melihat apa yang Tuhan lihat adalah dengan melandasi keyakinan-keyakinan Anda pada firman Tuhan yang pasti dan tak tergoyahkan.

Dalam perumpamaan ini, seorang penabur menabur benih yang jatuh ke atas empat jenis tanah. Penabur di sini adalah gambaran tentang seseorang yang mengabarkan firman Tuhan. Tanah adalah gambaran bagaimana pendengar firman Tuhan menerima firman tersebut. Anda akan melihat dalam perumpamaan ini bahwa sang penabur tidak memilih-milih jenis tanah tempat jatuhnya benih kebenaran firman Tuhan. Saya dan Anda sendiri harus menentukan bagaimana hati kita menerima firman Tuhan. Apakah kita mau melihat apa yang Tuhan lihat atau apakah kita memilih untuk melihat dengan cara kita sendiri?

Perumpamaan dimulai dengan benih firman Tuhan yang jatuh di pinggir jalan. Artinya, sebelum firman Tuhan masuk ke dalam hati Anda, benih itu dicuri oleh musuh melalui keraguan dan ketidakpercayaan Anda. Contohnya, mungkin Anda sedang membaca buku ini dan berpikir, "Tuhan tidak akan pernah mengasihi aku. Aku telah membuat banyak kesalahan yang memalukan. Aku takkan pernah mampu sembuh dari kecanduanku. Inilah hidupku dan tiada yang bisa mengubahnya." Jika itu Anda, saya ingin mendorong Anda untuk mau membuka hati dan menerima kasih karunia Tuhan yang berlimpah sementara Anda membaca apa yang tertulis dalam buku ini. Bukalah hati Anda, dan biarkan kasih-Nya memenuhi dan menyembuhkan Anda. Izinkan buku ini memulihkan iman Anda. Tuhan takkan pernah menyakiti Anda. Ia takkan pernah memaksakan cara-Nya. Anda mempunyai pilihan untuk membiarkan firman kehidupan-Nya meresap ke dalam hati Anda, berakar, dan meneguhkan Anda dalam kasih karunia-Nya, atau membiarkan firman-Nya jatuh ke pinggir jalan.

Teruslah Mendengar tentang Kebaikan Tuhan

Perumpamaan lalu berlanjut membicarakan tanah berbatu-batu. Ini membahas pendengar firman yang mendengar firman Tuhan dan menerimanya dengan gembira. Ia berpikir, "Wah, Tuhan mengampuni dan menerima aku apa adanya. Itu luar biasa!" Namun, mereka tidak memiliki fondasi kasih karunia untuk mempertahankan firman Tuhan di dalam hatinya. Ketika hati nurani menyatakan rasa bersalah mereka, mereka melupakan segala yang dipelajarinya tentang kasih Tuhan yang tanpa syarat dan kembali mengalami kekalahan sekaligus penghukuman.

Itulah sebabnya sangat penting untuk terus mendengarkan firman Tuhan tentang apa yang Yesus telah perbuat bagi Anda di kayu salib dan mengisi hati Anda dengan kebenaran Perjanjian Baru. Di dalam Kolose 3:16 dikatakan bahwa "hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Tuhan di dalam hatimu."

Ketika Anda mengizinkan firman-Nya untuk memenuhi diri Anda dengan seluruh hikmat-Nya; benih kebenaran-Nya, kasih-Nya, dan pengampunan-Nya akan bertumbuh dan berakar dalam hati Anda. Ketika kesulitan menerpa, keyakinan Anda terhadap Tuhan tidak akan mudah ditumbangkan dan dicuri oleh musuh. Ketika suara penghukuman datang, hati Anda dibentengi dengan kebenaran Tuhan, diperkuat dengan kasih karunia-Nya, dan dipersenjatai dengan darah Yesus yang kekal. Di dalam Yesaya 54:17 dikatakan bahwa Anda akan menjadi orang beriman di mana setiap senjata yang ditempa terhadap Anda tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan Anda dalam pengadilan akan Anda buktikan salah. Rasa bersalah dan penghukuman tidak akan mampu merasuki hati Anda ketika Anda menyadari identitas sejati Anda dalam Kristus. Begitu kebohongan musuh Anda terkuak dalam cahaya kebenaran Tuhan, kebohongan itu menjadi lagu lama yang tidak lagi menyiksa benak Anda.

Rasa bersalah dan penghukuman tidak akan mampu merasuki hati Anda ketika Anda menyadari identitas sejati Anda dalam Kristus.

Memprioritaskan Firman Tuhan di Atas Pencarian Harta Benda

Tanah berikutnya, tanah semak berduri, adalah mengenai orang-orang yang mendengar firman Tuhan, namun alih-alih mendengarkannya, hati mereka dipenuhi masalah duniawi. Bagi mereka, kebenaran Tuhan tidak bersifat praktis. Itu hanya omong kosong, dan mereka lebih tertarik dengan bagaimana mencari lebih banyak uang dan dalam pengejaran harta benda sementara. Akibatnya, mereka memiliki gaya hidup yang penuh tekanan, mengkhawatirkan uang, dan tidak pernah melihat hal-hal baik dalam hidup mereka.

Tahukah Anda bahwa banyak orang di dunia yang memiliki banyak uang, tetapi sesungguhnya miskin karena tidak memiliki sesuatu yang bermakna? Saya senang mengatakannya demikian: ada banyak orang "miskin" dengan banyak uang. Anda bisa membeli pil tidur dengan uang, tetapi Anda tidak bisa membeli tidur yang nyenyak. Anda tidak bisa membeli damai sejahtera bagi pikiran Anda, pengampunan untuk hati Anda, dan kesehatan untuk tubuh Anda. Jangan membuat kesenangan duniawi dan uang sebagai satu-satunya tujuan hidup Anda dan akhirnya Anda hidup dalam tekanan, ketakutan, dan kecemasan berkepanjangan. Alkitab bertanya, "apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?" (Markus 8:36). Yesus mengasihi Anda, dan Ia mampu menyingkirkan setiap duri kecemasan dalam hati Anda jika Anda membiarkan Dia masuk. Bersandarlah kepada Yesus sebagai penyedia Anda. Tuhan adalah gembala jiwa Anda, dan di dalam-Nya Anda takkan kekurangan (baca Mazmur 23:1).

Pilihlah untuk Menjadi Tanah yang Baik

Tanah terakhir dalam perumpamaan ini adalah semua yang dibahas dalam buku ini. Tanah ini berbicara tentang orang yang percaya pada kuasa keyakinan yang benar, orang yang hatinya terbuka, mau menerima, dan siap menerima semua yang Tuhan siapkan bagi mereka. Ini membahas tentang orang-orang yang siap membiarkan firman-Nya berakar dalam hidup mereka.

Sembari Anda membaca buku ini, saya ingin menganjurkan Anda untuk melihat diri Anda sebagai tanah yang subur dan baik. Jangan biarkan firman Tuhan jatuh ke pinggir jalan karena ketidakyakinan Anda. Jangan menjadi tanah berbatu-batu yang mudah terguncang saat perlawanan muncul. Juga, jangan membiarkan janji-janji-Nya dalam hidup Anda terhambat oleh masalah duniawi. Jadilah tanah yang baik—hati yang terbuka yang bersandar pada kasih karunia Tuhan. Dengan memelihara diri Anda dalam firman Tuhan dan melihat apa yang Ia lihat, Anda pasti akan menghasilkan tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat, dan seratus kali lipat dalam setiap bidang hidup Anda!

Comments

Popular posts from this blog

EYW2L&H

THE POWER OF RIGHT BELIEVING

BAGIAN SATU

Datang ke Meja

BAGIAN EMPAT

BAGIAN TIGA

Tak Satu pun yang Lemah, Tak Satu pun yang Sakit

DESTINED TO REIGN WEBLOG

Bukan Rencana Diet Lainnya

BAGIAN ENAM