BAGIAN LIMA
PENGANTAR:
BAGIAN EMPAT: MEMENANGKAN PEPERANGAN DALAM PIKIRAN ANDA
By JOSEPH PRINCE
BAB 14 YESUS, PUSAT DARI SEGALANYA
Penuhi Pikiran Anda dengan Yesus
Waspadalah Menjadi Giat tanpa Pengertian
Bertumbuh dalam Pengertian Kasih Karunia Tuhan
Bukalah Firman Tuhan untuk Melihat Kristus
BAB 15 MENYEMBAH DENGAN KATA-KATA DAUD
Bagaimana Caranya untuk Dapat Dipenuhi dengan Yesus
Sembahlah Yesus dalam Lembah Kesusahan Anda
Belajar dari Pemazmur yang Berbakat
Bagaimana Yesus Mendefinisikan Rasa Takut akan Tuhan
Mazmur 34-Memilih untuk Memberkati Tuhan
BAGIAN LIMA: TERBEBAS DARI MEMIKIRKAN DIRI SENDIRI
BAB 13 TERBEBAS DARI MEMIKIRKAN DIRI SENDIRI
Sementara kita mendalami kuasa keyakinan yang benar, saya ingin menunjukkan cara-cara praktis sehingga Anda dapat diubah dengan memperbarui pikiran Anda. Keyakinan yang benar adalah semuanya tentang memperbarui pikiran dan menghapus keyakinan keliru yang membentuk pikiran serta perilaku Anda. Itulah sebabnya firman Tuhan dalam Roma 12:2 mengatakan agar kita jangan menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budi Anda, sehingga Anda dapat membedakan manakah kehendak Tuhan: apa yang baik, yang berkenan kepada Tuhan dan yang sempurna. Saya menyukai terjemahan The New Living Translation yang berkata, "Janganlah mengikuti tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, tetapi biarkanlah Tuhan mengubahmu menjadi pribadi yang baru dengan mengubah cara berpikirmu."
"Biarkanlah Tuhan mengubahmu menjadi pribadi yang baru dengan mengubah cara berpikirmu." (New Living Translation)
Sudah jelas kalau kita ingin menikmati kebebasan dan bukan ikatan, sukacita dan bukan ketakutan, serta damai sejahtera dan bukan kecemasan; kita harus membiarkan Tuhan mengubah kita dengan mengubah berpikir kita sehingga pikiran kita diperbarui melalui kuasa keyakinan yang benar.
Itu bukanlah tentang perubahan perilaku yang hanya merupakan perubahan dari luar tubuh kita. Kita tengah membahas perubahan di dalam diri kita oleh Tuhan. Perubahan perilaku didukung oleh disiplin diri sendiri, upaya diri, dan kemauan. Itu akan berjalan baik selama Anda terus berusaha. Kita sedang membahas perubahan yang berasal dari dalam hati yang didukung oleh kuasa dan kasih Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kuasa dan kasih karunia-Nya akan bekerja dengan baik ketika kita berserah dan bergantung sepenuhnya kepada Dia.
Perbarui Pikiran Anda—Jadilah Pribadi yang Dipenuhi Kristus
Tuhan ingin mengubah cara berpikir kita dari memikirkan diri sendiri menjadi pribadi yang dipenuhi pikiran Kristus. Kecenderungan kita sebagai manusia adalah berfokus kepada diri sendiri. Dengan kata lain, kita cenderung untuk berintrospeksi berlebihan dan dengan mudah memikirkan diri sendiri ketimbang memusatkan pikiran kita kepada Yesus.
Kerap kali kita bahkan tidak sadar bahwa kita memikirkan diri sendiri. Ini dapat saja terjadi pada Anda sekarang. Anda tidak yakin bahwa Anda cenderung memikirkan diri sendiri? Baiklah, saat Anda memandang foto Anda bersama sekelompok orang, siapa yang Anda pandang pertama? Ibu mertua Anda? Tentu tidak. Anda memandang diri Anda sendiri.
Suka atau tidak, kita semua cenderung untuk memikirkan diri sendiri. Tentu saja, mencari diri Anda dahulu dalam foto bukanlah masalah serius—sebagian besar dari kita melakukannya. Masalah akan terjadi ketika pikiran kita berpusat dan disibukan dengan "aku", "aku", "aku", dan lebih banyak "aku", sementara Kristus tidak hadir dalam pikiran kita.
Apakah aku sudah melakukan cukup?
Apa ada yang salah dengan aku?
Aku punya banyak kelemahan dan kekurangan!
Saya percaya bahwa banyak luka, pergumulan, dan kesengsaraan kita timbul karena kita berpusat pada "aku". Memikirkan diri sendiri adalah alasan bagi banyak kegagalan dan kekalahan kita. Saat orang menjadi sangat sibuk dengan dirinya sendiri, mereka terobsesi, tertekan, dan pasti depresi. Satu-satunya cara agar kita dapat terbebas dari memikirkan diri sendiri adalah dengan memikirkan Kristus. Kita harus memikirkan Dia yang lebih besar dari kita dan layak menerima semua pujian, penyembahan dan kasih kita.
Satu-satunya cara agar kita dapat terbebas dari memikirkan diri sendiri adalah dengan memikirkan Kristus.
Itulah sebabnya Tuhan menganugerahkan Alkitab. Itu bukanlah buku peraturan yang berisi hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Alkitab dianugerahkan untuk mengungkap keindahan Anak Manusia yang mulia, Yesus Kristus, sehingga ketika hati kita benar-benar menyatu dan terpikat dengan Dia; kita akan menemukan damai sejahtera, kebebasan, dan kelegaan bagi jiwa kita yang letih.
Yesus mengatakan, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Matius 11:28). Perhatikan bahwa Yesus tidak berkata, "Marilah kepada-Ku setelah kamu menguji hatimu." Justru yang dikatakan-Nya adalah, "Marilah kepada-Ku... Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Anda tidak harus sempurna untuk datang kepada Yesus. Ia ingin Anda datang apa adanya kepada-Nya—dengan ikatan, kecanduan, dan kegagalan Anda, Ia akan memberi kelegaan dari seluruh masalah Anda.
Yesus akan memberi Anda kelegaan dari seluruh masalah
Ketika Anda dipenuhi oleh Kristus, Anda akan semakin menjauh dari hal-hal yang memperhambakan dunia. Tidak masalah apa yang dikatakan atau dipikirkan orang lain tentang Anda. Anda bukan lagi hamba untuk mendapat persetujuan orang lain ketika Anda dibangun dan kuat di mata Tuhan Mahakuasa, pencipta langit dan bumi.
Masalah dengan Memikirkan Diri Sendiri
Apakah benak Anda dipenuhi dengan pikiran mengapa Anda gagal, mengapa Anda kehilangan, betapa betapa tidak layaknya Anda? Itulah gejala seseorang yang benar-benar memikirkan diri sendiri. Pikiran-pikiran semacam itu menyebabkan perasaan rendah diri. Mereka mulai merasa dirinya tidak sebaik orang lain. Mereka senantiasa menyalahkan diri sendiri, berpikir, "Mengapa aku gagal? Bahkan aku tidak mampu mengendalikan pikiranku sendiri. Apa yang salah denganku? Mengapa aku selalu merasa kecewa dan depresi sepanjang waktu?"
Orang-orang yang mengalami hal ini selalu siap menyalahkan diri sendiri. Pikiran mereka diliputi hal-hal negatif dan pesimisme. Contohnya, ketika mereka melihat teman-temannya berbincang dan tertawa, mereka berpikir dalam hati, "Teman-temanku pasti membicarakan dan mencemooh perbuatanku pekan lalu. Padahal, teman-temannya hanya membicarakan film kocak yang mereka tonton saat akhir pekan. Tetapi karena mereka umumnya merasa rendah diri, maka mereka selalu merasa rendah diri dan gelisah dalam setiap situasi. Pada akhirnya hal ini akan mempengaruhi persahabatan dan hubungan dengan orang-orang di sekitarnya.
Memikirkan diri sendiri tidak hanya tampak dalam bentuk perasaan rendah diri. Itu bisa juga muncul dalam bentuk perasaan tinggi hati. Ada orang yang merasa dirinya lebih baik daripada orang lain. Mereka sangat arogan, dan merasa perspektif serta pendapatnya selalu benar. Apakah Anda kenal dengan orang semacam itu? Nah, itulah salah satu bentuk memikirkan diri sendiri. Entah Anda merasa tinggi hati atau rendah hati, fokus Anda masih berpusat pada diri sendiri dan pada akhirnya, Anda yang akan terluka, kesengsaraan, dan sakit hati.
Selama pikiran kita tidak dipenuhi Kristus, kadang kita semua dapat merasa rendah diri dan di lain waktu merasa angkuh, arogan, dan sombong. Hanya di dalam Kristus, Anda akan mengalami perubahan sejati dan tidak lagi melangkah dalam kesombongan dan rendah diri. Kesombongan dan rendah diri adalah hasil perbuatan manusia. Ketika kita memikirkan diri sendiri, sifat manusiawi kita diperkuat dan itu sangatlah buruk. Tak ayal Rasul Paulus mengatakan, "Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik" (Roma 7:18).
Berita baiknya adalah saat Anda dipenuhi Kristus, sifat manusiawi Anda akan hilang dan tanpa disadari Anda mulai mewujudkan seluruh sifat Yesus yang indah dan penuh kasih. Buah Roh seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, dan kemurahan mengalir melalui Anda dengan sendirinya ketika pikiran Anda diperbarui dan dipenuhi oleh pribadi Yesus.
Ada beberapa orang religius yang merasa tidak nyaman ketika saya menggunakan kata "dengan sendirinya". Apakah yang Anda maksud di sini adalah tanpa berusaha?" tanya mereka. Jawaban saya sederhana saja—sebatang pohon yang sehat akan menghasilkan buah-buahan yang baik tanpa perlu usaha yang keras atau ketegangan. Ketika Anda ditanamkan dalam tanah firman Tuhan dan kasih karunia-Nya yang subur, buah-buah kebenaran akan muncul dengan sendirinya karena hubungan Anda dengan-Nya. Itu mutlak terjadi! Ketika Anda menyentuh kasih karunia-Nya Anda akan menjadi kudus sama seperti Anda akan basah ketika menyentuh air.
Ketika Anda ditanamkan dalam tanah firman Tuhan dan kasih karunia-Nya yang subur, buah-buah kebenaran akan muncul dengan sendiri karena hubungan Anda dengan-Nya.
Perubahan Supernatural
Ketika pikiran Anda dipenuhi oleh Yesus, kita tidak perlu berusaha untuk menjadi orang yang rendah hati. Dalam hadirat Raja yang rela melayani, hati kita diubah secara supernatural dan kita akan memiliki hati Tuhan yang suka melayani. Dengan kata lain, saat Anda bergaul dengan Yesus, Anda akan mengabdi seperti Dia. Pikiran dan perkataan Anda akan penuh dengan keharuman akan kehadiran dan kasih karunia Nya. Seluruh perasaan rendah diri dan rasa tidak percaya diri Anda akan luluh dalam kasih-Nya yang luar biasa pada Anda. Hanya orang yang telah menemukan jati dirinya di dalam Kristus yang dapat sungguh sungguh merendahkan dirinya dan melayani sesamanya dengan tulus.
Sama halnya ketika Anda berani dan teguh di dalam Kristus dan di dalam kasih-Nya kepada Anda, Anda tidak akan menjadi orang yang angkuh dan arogan, melainkan Anda akan merasakan ketergantungan sepenuhnya kepada Tuhan yang Mahakuasa. Renungkan bagaimana Daud yang masih muda menyerang Lembah Elah dan menantang Goliat yang bertubuh raksasa, sementara prajurit-prajurit Israel yang dewasa dan terlatih justru ketakutan. Apakah itu sekadar Tindakan seorang pemuda pembual yang pamer atau itukah sikap ketergantungan kepada Tuhan?
Bagi orang yang kurang paham, Daud bisa tampak bagaikan pemuda yang sangat sombong dan lancang. Khususnya karena pihak yang kalah dalam pertarungan satu lawan satu ini akan menjadikan seluruh bangsanya sebagai hamba musuh. Nasib seluruh bangsa Israel dipertaruhkan. Namun kita tahu dari mana asal pemuda pemberani ini ketika perkataan berikut menggema di seluruh lembah dalam 1 Samuel 17-45 bahwa Goliat mendatanginya dengan pedang, tombak dan lembing, tetapi Daud mendatangi Goliat dengan nama TUHAN semesta alam, Tuhan segala barisan Israel. Dari perkataannya kita tahu bahwa Daud yang masih muda ini dipenuhi oleh Tuhan semesta alam dan bukan dengan dirinya atau kemampuannya semata.
Saat pikiran-pikiran Anda dipenuhi oleh Tuhan, Anda menjadi seorang pembasmi raksasa! Adakah raksasa dalam hidup Anda yang harus dibasmi? Seperti Daud yang masih muda itu, penuhilah pikiran Anda dengan Tuhan, dan Tuhan akan mengisi Anda dengan keberanian untuk mengalahkan semua musuh. Simak perkataan Daud dalam Mazmur 18:30 bahwa ia berani menghadapi gerombolan, dan bersama Tuhan ia berani melompati tembok. Biarkan kata-kata iman dan keberanian ini dibangun di dalam hati Anda. Bersama Tuhan di sisi Anda, tidak ada yang mustahil!
Saat pikiran-pikiran Anda dipenuhi oleh Tuhan, Anda menjadi seorang pembasmi raksasa!
Pandanglah Yesus
Pribadi yang dipenuhi Kristus membuat Anda berani dan tidak angkuh, rendah hati tetapi tidak rendah diri. Tidakkah itu terdengar seperti Tuhan kita Yesus Kristus? Berikut adalah kunci untuk dipenuhi Kristus:
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
-2 Korintus 3:18
Semakin Anda mengarahkan akal budi, pikiran, dan mata hati Anda kepada Yesus, semakin Anda diubah menjadi seperti gambar-Nya dari kemuliaan kepada kemuliaan yang semakin besar.
Pribadi yang dipenuhi Kristus membuat Anda berani dan tidak angkuh, rendah hati tetapi tidak rendah diri.
Berhentilah memandang diri Anda sendiri! Berhentilah memikirkan hal-hal negatif tentang diri sendiri dan merasa buruk. Palingkan mata Anda dan pandanglah Yesus. Kebebasan dari setiap ketakutan, kecemasan, ikatan, dan kecanduan ditemukan dalam diri Yesus.
Dalam bab-bab sebelumnya, kita membahas bagaimana cara memenangkan peperangan dalam pikiran Anda. Sementara peperangan rohani itu nyata dan ada Iblis di luar sana yang menghakimi dan menyalahkan Anda dalam pikiran Anda, saya ingin Anda tahu bahwa tidak setiap pikiran buruk berasal dari Iblis. Orang-orang Kristen karismatik terkenal karena hal ini. Kakinya terantuk tepi tempat tidur ketika mereka bangun di pagi hari dan berpikir itulah peperangan rohani. Sadarlah!
Ada peperangan rohani, namun milikilah kemampuan ilahi untuk membedakannya dan jangan berpikir bahwa setiap pikiran buruk berasal dari Iblis. Iblis adalah musuh yang sudah kalah, dan ia tidak mempunyai kuasa dan pengaruh yang besar terhadap hidup Anda. Maksud saya adalah ini: walaupun kita tidak perlu memahami bahwa memang ada peperangan dalam pikiran Anda sehingga kita tidak boleh mengabaikan permainan pikiran Iblis, namun Iblis tidak boleh menjadi fokus utama kita.
Fokus utama kita adalah Yesus dan Yesus sendiri. Tuhan tidak ingin kita dipenuhi Iblis atau memikirkan diri sendiri. Ia ingin pikiran kita dipenuhi oleh Yesus. Yesus adalah jawaban terhadap seluruh luka, kesengsaraan, dan pergumulan kita.
Memahami Daging
Daging di dalam kita dapat menciptakan berbagai emosi dan pikiran, mulai dari kekalahan, kecemburuan, ketamakan, dan nafsu kemarahan, sikap rendah diri, penghukuman, dan arogansi. Selama kita masih berada dalam tubuh manusia, daging selalu aktif dalam diri kita.
Namun, kita dapat bersukacita karena ketika Yesus mati di kayu salib, firman Tuhan mengatakan bahwa Ia "menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging". Seluruh pikiran dan emosi merusak dari daging telah dihakimi dan dihukum pada kayu salib. Kini kita dapat mengalami kemenangan atas daging melalui kuasa salib.
Anda dapat membaca seluruh pergumulan Rasul Paulus dengan daging dalam Roma 7:18-19: "Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat,yang aku perbuat."
Apakah Anda memperhatikan berapa kali kata "aku" disebutkan dalam dua ayat di atas? Saya yakin banyak dari Anda dapat mengerti pergumulan Rasul Paulus dengan daging. Itu adalah pergumulan yang juga kita hadapi ketika kita memikirkan diri sendiri dan bertarung dengan daging di dalam kita. Itu adalah hidup yang penuh kekesalan, ketegangan, kekalahan, dan keputusasaan.
Itu bukanlah kehidupan yang dikehendaki Tuhan, Sahabat. Orang beriman tidak boleh hidup seperti di dalam Roma bab 7. Melalui Yesus Kristus, kita harus hidup seperti dalam Roma 8. Marilah kita baca dan temukan bagaimana Paulus terbebas dari perhambaan dirinya.
Dalam beberapa ayat selanjutnya, Paulus berteriak, "Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" (Roma 7:24). Jawabannya ditemukan dalam seorang pribadi, dan Paulus dalam Roma 7:25 mengatakan bahwa pribadi ini adalah Yesus, Tuhan kita.
Hanya Juruselamat kita, Yesus Kristus, dapat membebaskan kita dari daging. Dan dalam Kristus kita bisa melangkah menuju ayat pertama dari Roma 8 yang mengatakan, "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus." Inilah hidup yang harus kita jalani sebagai orang beriman dalam Perjanjian Baru. Bukan hidup di dalam pergumulan dan keputusasaan terus-menerus, melainkan dalam kemenangan dan tanpa penghukuman.
Setiap kali pikiran buruk, imajinasi jahat, atau cobaan terlintas dalam benak Anda, lihat diri Anda di dalam Kristus yang di dalam-Nya tidak ada penghukuman. Saya menyukai Roma 8 karena dimulai dengan tidak ada penghukuman di dalam Kristus dan berakhir dengan tidak ada perpisahan dari kasih Kristus:
Tidak ada yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus. Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?... Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Yakinlah bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Kristus Yesus, Tuhan kita.
-Roma 8:35, 37-39
Tidak ada yang dapat memisahkan Anda dari kasih Kristus. Itulah sebabnya Tuhan tidak ingin Anda hidup di bawah bayangan rasa bersalah dan penghukuman. Ia telah membuat Anda lebih dari pemenang dalam Kristus. Kemenangan telah diraih-Nya di kayu salib. Memikirkan diri sendiri seperti yang tertulis dalam Roma 7 akan mencegah Anda untuk menikmati hidup yang dianugerahkan Tuhan. Itu akan membuat Anda senantiasa tersadar bahwa Anda telah gagal dan di mana letak kegagalan Anda.
Tidak ada yang dapat memisahkan Anda dari kasih Kristus.
Kebebasan dari Penghukuman
Pernahkah Anda menjumpai orang-orang yang selalu tertekan dan depresi? Mereka bisa berada di Hawaii dikelilingi pohon palem, ombak bergulung-gulung, dan matahari terbenam yang paling indah, tetapi mereka masih hanyut dalam pikiran-pikirannya sendiri yang penuh tekanan.
Jika Anda mengalaminya, saya ingin Anda tahu bahwa Tuhan ingin membebaskan Anda dari kehidupan yang menyakitkan itu. Ketika hati dan pikiran Anda penuh dengan Yesus, daging tidak mempunyai kuasa atas Anda. Pikiran, keinginan, dan emosi yang buruk bisa mencoba untuk mengganggu Anda, namun saat hati dan pikiran Anda dipenuhi Yesus, pikiran dan emosi daging tidak memiliki pengaruh atas Anda, dan akan meninggalkan Anda.
Bahkan Anda takkan merasa bersalah dan terhukum dalam memikirkan pikiran dan merasakan emosi itu karena Anda tahu bahwa di dalam Kristus, daging bukanlah diri Anda. Yesus adalah identitas baru Anda, bukan daging. Perkenankan saya memberikan ayat firman Tuhan untuk menjelaskannya. Firman Tuhan berkata, "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya" (Galatia 5:24).
Daging bukanlah diri Anda karena daging telah disalibkan bersama Kristus di kayu salib. Anda adalah ciptaan baru di dalam Kristus yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (baca 2 Korintus 5:17). Ketika keinginan dan pikiran lama menyelinap ke dalam benak Anda, jangan mengikutinya. Pandanglah Yesus dan lihat seluruh hal yang telah disalibkan di kayu salib. Terimalah kembali karunia tanpa penghukuman.
Pandanglah Anak Domba Tuhan
Saya menganjurkan Anda memulai setiap hari dengan pikiran berikut: "Tuhan mengasihi aku dan menganugerahkan Putra-Nya yang tunggal bagiku. Yesus adalah semuanya bagiku hari ini. Aku diselamatkan, disembuhkan, dikasihi dan diterima dalam Kristus yang terkasih."
Mulailah hari Anda dengan memenuhi pikiran Anda dengan Yesus. Selama beberapa waktu sebelum bangkit dari tempat tidur, saya mengulangi kalimat berikut berulang-ulang, "Aku adalah kebenaran Tuhan dalam Kristus." Kerap kali saya mengucapkannya lebih dari lima puluh kali. Saya tidak ingin sekadar mengucapkannya. Saya ingin kalimat tersebut menjadi suatu wahyu yang berdenyut di dalam hati. Saya ingin memiliki keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa Tuhan ada di pihak saya dan bersama saya bahkan sebelum saya bangkit dari tempat tidur. Saya dapat mengisahkannya dari pengalaman pribadi bahwa saat Anda memenuhi pikiran Anda dengan Yesus, setiap pergumulan, ketakutan, dan ikatan yang menjerat Anda akan melepaskan ikatannya atas hidup Anda!
Mulailah hari Anda dengan memenuhi pikiran Anda dengan Yesus.
Ada suatu gambaran indah tentang Yesus yang tersembunyi di dalam Perjanjian Lama. Tuhan tahu di bawah Perjanjian Lama, anak anak Israel tidak mungkin disempurnakan oleh hukum Taurat. Jadi Ia menyediakan jalan keluar. Tuhan mengatakan kepada mereka bahwa kalau mereka berdosa, mereka harus membawa domba yang tidak bercela, tidak berkeriput, atau tidak bernoda kepada imam. Kemudian, saat orang yang berbuat dosa membawa domba kepada imam, imam tidak memeriksa orang itu apakah orang itu sempurna (tanpa dosa) imam sudah tahu bahwa orang itu ada di sana karena ia sudah berdosa. Jadi imam hanya memeriksa domba saja.
Kalau domba itu sungguh sempurna, orang yang berdosa itu menumpangkan tangannya di atas domba untuk memindahkan dosa dosanya kepada domba yang tak berdosa. Pada saat yang sama, kesucian dan kesempurnaan domba dipindahkan ke orang itu. Domba itu lalu dibunuh, dan orang itu pulang dengan hati bersih dan dosa-dosanya sudah diampuni. Ia pulang di bawah kemurahan hati dan berkat Tuhan.
Dalam Perjanjian Lama ini dapatkah Anda melihat tindakan Yesus dalam mematuhi hukum Taurat?
Domba yang tidak bercela, tidak berkeriput, atau tidak bernoda adalah gambaran Anak Domba Tuhan yang sempurna. Yesus Kristus sendiri, yang menghapus dosa-dosa dunia. Imam adalah gambaran Tuhan. Tuhan tidak memeriksa Anda atas dosa yang Anda perbuat. Justru, Ia memeriksa Yesus dan karena Yesus adalah sempurna, Anda dapat hidup dengan hati bersih dan utang dosa Anda diampuni. Anda bisa melangkah dan mengharapkan kemurahan hati dan berkat Tuhan dalam hidup ini. Suatu gambaran indah dari kasih karunia Tuhan yang berlimpah.
Kini, bila Tuhan tidak memeriksa Anda saat ini, mengapa Anda masih bergumul dengan memikirkan diri sendiri dan memeriksa pikiran, emosi, kegagalan, dan kekurangan Anda? Percayalah, semakin lama Anda memeriksa diri sendiri, semakin Anda menemukan ketidak sempurnaan, cela, noda, dan keriput dalam diri Anda. Berpalinglah dari diri Anda dan berhentilah mengintrospeksi diri! Pandanglah Yesus, Anak Domba Tuhan, dan lihatlah kesempurnaan-Nya sebagai kesempurnaan Anda. Pandanglah kemurnian-Nya sebagai kemurnian Anda, kebenaran-Nya sebagai kebenaran Anda. Jadilah pribadi yang dipenuhi Tuhan dan ubahlah diri Anda.
BAB 14 YESUS, PUSAT DARI SEGALANYA
Saat dua murid melakukan perjalanan sejauh tujuh mil dari Yerusalem menuju suatu desa bernama Emaus, mereka berbincang dengan hati sedih tentang kejadian-kejadian yang berlangsung selama tiga hari terakhir. Sedih dan terguncang, mereka berbicara bagaimana Yesus yang sangat mereka muliakan, telah dibawa oleh para pemimpin agama, dihukum mati, dan disalibkan.
Ketika mereka mendiskusikan peristiwa-peristiwa ini, Yesus yang telah bangkit mendekati mereka dalam perjalanan ke Emaus, tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata kedua murid sehingga mereka tidak mengenal Yesus. Melihat wajah mereka yang penuh kesedihan dan ketakutan, Ia bertanya, "Apa yang kalian diskusikan dengan begitu serius? Dan mengapa kalian begitu sedih?"
Kleopas, salah satu murid tersebut, heran bahwa orang asing ini bertanya tentang pertanyaan konyol lalu berkata, "Apakah Anda tinggal di gua? Anda pasti satu-satunya orang di Yerusalem yang tidak tahu tentang hal-hal mengerikan yang baru saja terjadi."
Kleopas kemudian menjelaskan peristiwa-peristiwa yang akhirnya menyebabkan Yesus disalib. Dengan nada kecewa, Kleopas mengungkapkan bagaimana mereka berharap Yesus adalah pribadi yang akan membebaskan Israel. Ia juga menjelaskan kisah yang didengarnya dari para perempuan yang pergi ke kubur itu pagi-pagi sekali kemudian mendapati kubur telah kosong. Bahkan ia menceritakan bagaimana para perempuan melihat malaikat yang menyatakan bahwa Yesus masih hidup.
Yesus, mendengarkan ketidakyakinan Kleopas, mengoreksinya dan seorang murid lainnya: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!" (Lukas 24:25). Melihat keheranan mereka, Yesus melanjutkan, "Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" (Lukas 24:26). Yesus merujuk banyak nubuat Alkitab dan gambaran dalam Alkitab yang telah bernubuat tentang salib—bagaimana Mesias harus menderita dan membayar harga mahal bagi dosa serta pelanggaran manusia.
Menyaksikan keyakinan yang keliru dari dua murid-Nya Yesus "menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi" (Lukas 24:27) ketika mereka menempuh perjalanan sejauh tujuh mil ke Emaus.
Perjumpaan yang Luar Biasa
Saya suka bagaimana Roh Kudus mencatat secara detail perjumpaan Yesus dengan dua murid-Nya pada perjalanan ke Emaus. Pertemuan Yesus dengan mereka pasti sangat penting bagi Yesus karena itu terjadi pada hari pertama kebangkitan-Nya, Ini juga merupakan catatan pertama-Nya mengajar dari Alkitab setelah Ia bangkit dari kubur.
Itu bukanlah perjumpaan yang biasa dan Tuhan menyembunyikan banyak permata dalam kisah ini bagi kita. Firman Tuhan dalam Amsal 25:2 berkata bahwa kemuliaan Tuhan ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu. Marilah kita membahas kisah perjalanan ke Emaus ini dan simaklah perkataan pertama dari Yesus yang telah bangkit.
Penuhi Pikiran Anda dengan Yesus
Kita sudah mengetahui betapa menyakitkannya bila memikirkan diri sendiri dan bagaimana kita bisa terbebas dari diri sendiri ketika kita dipenuhi Kristus. Melalui kisah ini, saya ingin menunjukkan cara memenuhi pikiran Anda dengan Juruselamat dengan melihat Dia dalam firman Tuhan.
Pertama, perhatikan bahwa dua murid tadi terjebak dalam pengertiannya sendiri tentang kejadian yang terjadi dan terjebak dalam pikirannya tentang penebusan Israel. Akibatnya, mereka sedih, kecewa, dan depresi. Inilah yang terjadi ketika kebenaran tentang Yesus tidak ada dalam pikiran Anda.
Para murid berharap bahwa Yesus akan menjadi satu-satunya yang akan menebus Israel. Bagi mereka, Yesus adalah sekadar sarana untuk mencapai tujuan. Mereka lebih tertarik dengan penebusan Israel dari pada dengan Sang Penebus sendiri. Tak ayal mereka merasa depresi! Yesus tidak bisa dijadikan sekadar sarana untuk mencapai tujuan, terlepas dari betapa mulia tujuan itu. Kita harus dipenuhi dengan Dia dan membuat hal-hal lain berputar di sekeliling-Nya saat Ia berada di pusat kehidupan kita.
Kalau Anda merasa takut, cemas, atau depresi saat ini, periksalah dengan cepat. Apa yang ada dalam pikiran Anda? Hati Anda terisi apa? Apakah pikiran Anda berisi iman dalam Yesus, Sang Gembala hidup Anda, atau pikiran Anda berisi ketakutan akan masa depan, ketakutan akan situasi saat ini, dan introspeksi diri yang berlebihan?
Apakah pikiran Anda berisi iman kepada Yesus, Sang Gembala hidup Anda, atau pikiran Anda berisi ketakutan akan masa depan, ketakutan akan situasi saat ini, dan introspeksi diri yang berlebihan?
Para murid merasa sedih karena mereka tidak percaya pada nubuat firman Tuhan mengenai penderitaan dan kebangkitan Yesus. Kalau. mereka percaya dan memahami bahwa peristiwa-peristiwa dalam tiga hari terakhir itu semua disusun oleh Tuhan dan bahwa salib adalah rencana penebusan-Nya yang agung untuk menyelamatkan seluruh manusia, mereka akan bersukacita dengan iman, kasih, dan pengharapan. Mereka akan menantikan perjumpaan mereka kembali dengan Kristus yang telah bangkit dan tidak hanya memikirkan diri sendiri dan menjadi kecewa. Tetapi karena keyakinan mereka yang salah, mereka telah menjadi kecewa dan kalah secara mental.
Tak ayal Yesus mengatakan kepada mereka, "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!" (Lukas 24:25). Sebelum saya melanjutkannya, perkenankan saya menjelaskan bahwa kata "bodoh" di sini adalah kata anoetos dalam bahasa Yunani yang berarti "tidak paham dan tidak bijak". Sebaliknya, saat Yesus menghardik kaum Farisi sebagai orang-orang bodoh dalam Matius 23:17, kata Yunani yang digunakan di sini adalah moros yang berarti "tumpul atau dungu". Perkataan bagi kaum Farisi ini jauh lebih kasar. Yesus tidak menggunakan kata yang kasar untuk menggambarkan para murid-Nya atau mereka yang sengsara.
Jadi Ia mengoreksi dengan lembut para murid-Nya dan mengatakan, "Hai kamu orang yang tidak paham dan tidak bijak, yang hatinya lamban untuk percaya..." Saya percaya adalah penting bagi kita untuk memahami bahwa Yesus mengatakan perkataan itu dalam nada penuh kasih karena Ia juga mengucapkan perkataan serupa kepada kita saat ini. Ia mengingatkan kita dengan lembut bahwa kita (murid-murid Nya) memiliki kecenderungan terhadap dua tantangan yang sama tidak memahami firman-Nya dan lamban mempercayainya.
Waspadalah Menjadi Giat tanpa Pengertian
Saat ini ada beberapa orang percaya yang tidak tahu atau tidak memahami perkataan firman Tuhan. Bahkan ketika mereka tahu perkataan firman Tuhan, mereka juga lamban untuk percaya.
Sahabat, Yesus tidak ingin kita mengabaikan firman Tuhan dan kalah karena minimnya pengetahuan kita. Alasan kita mempelajari firman Tuhan bukanlah sekadar menambah pengetahuan tentang Alkitab dan fakta sejarah, namun agar kita senantiasa memperoleh pewahyuan tentang Yesus. Dan bagaimana cara kita melakukannya? Kita dapat memulainya dengan meminta kepada Roh Kudus. Sering kali ketika mempelajari firman Tuhan, saya akan berdoa dengan sederhana seperti berikut: "Roh Kudus, bukalah mata saya untuk menemukan Yesus dalam firman Tuhan hari ini." Itulah hal terpenting menemukan Yesus.
Alasan kita mempelajari firman Tuhan bukanlah sekadar menambah pengetahuan tentang Alkitab dan fakta sejarah, namun agar kita senantiasa memperoleh pewahyuan tentang Yesus.
Ada banyak orang yang membaca firman Tuhan namun, alih alih menyaksikan Yesus, semuanya menjadi hukum bagi mereka dan mereka menjadi keras, taat hukum, dan munafik. Paulus menjelaskan fenomena ini dalam Roma 10:2 bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Tuhan, tetapi tanpa pengertian yang benar. Pengertian apa yang dimaksud Paulus? Bacalah ayat selanjutnya dalam Roma 10:3-4 bahwa karena mereka tidak mengenal kebenaran Tuhan dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Tuhan. Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh setiap orang yang percaya.
Dengan kata lain, mereka membaca firman Tuhan tanpa menemukan Yesus di dalamnya dan mereka menjadi sungguh-sungguh bertekun dalam menjalankan hukum Taurat. Akhirnya, mereka secara tidak sadar mencari kebenaran mereka pada hukum Taurat. Sifat agamawi itu datang tanpa disadari dan secara perlahan-lahan. Banyak orang yang agamawi tidak sadar bahwa mereka terperangkap di dalam sifat tersebut. Mereka takkan mengakui bahwa dirinya adalah orang yang agamawi tetapi mungkin berkhotbah melawan orang-orang agamawi.
Ada pula orang-orang yang menyerang Injil Kasih Karunia karena mereka dibutakan oleh ketekunan mereka terhadap hukum Taurat dan pandangan tentang bagaimana orang harus berusaha untuk menjadi lebih baik dengan melakukan hal yang benar. Saya sungguh yakin bahwa banyak di antara mereka yang bersungguh-sungguh dan tulus; namun sebenarnya juga, mereka sungguh-sungguh keliru.
Bertumbuh dalam Pengertian Kasih Karunia Tuhan
Anda harus benar-benar mengerti bahwa hukum Taurat takkan pernah membuat Anda benar. Yesus adalah akhir hukum Taurat. Anda dibenarkan ketika Anda percaya dengan benar pada pribadi Yesus dan kebenaran-Nya. Itulah yang saya maksud sebagai kuasa keyakinan yang benar.
Rasul Paulus adalah orang yang tepat untuk menulis tentang hal ini karena ia adalah orang Farisi yang paling patuh, orang yang sangat agamawi. Ada suatu masa dalam hidupnya di mana ia tidak tahu bahwa ia terikat dalam ketaatan terhadap hukum Taurat. Jangan lupa bahwa ketika Paulus masih dikenal sebagai Saulus, ia bukan seorang pendosa, melainkan ia adalah orang yang agamawi. Faktanya, hasrat untuk mematuhi hukum Tuhanlah yang membuat Saulus menganiaya jemaat gereja mula-mula, memenjarakan mereka, dan menyetujui pembunuhan orang-orang Kristen. Ia baru berhenti melakukan semuanya ketika Yesus yang bangkit mulai membuka matanya akan kebenaran pada perjalanan ke Damsyik (baca Kisah Para Rasul 9:1-8). Lihatlah sejenak perjumpaan dramatis antara Saulus dengan Yesus:
"Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?"
"Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."
Sahabat, ketika orang lain menentang Anda karena keyakinan Anda terhadap kasih karunia Tuhan, jangan merasa bahwa Anda perlu berdebat dengan mereka dan mencoba meyakinkan mereka. Kasihilah mereka dan doakanlah agar Tuhan membuka mata mereka untuk memandang Yesus. Hukum Taurat adalah selubung dan itu menutup mata Namun begitu selubung itu dibuka seperti ketika mata Paulus dibuka akan kebenaran Yesus, maka mereka tidak akan sama lagi. Perhatikan apa yang terjadi dengan Paulus—ia menjadi rasul kasih karunia Tuhan dan kegiatannya tidak lagi tanpa pengertian.
Karena itu, jangan tersinggung atas serangan orang-orang itu. Orang yang penuh kasih karunia membawa roh kasih karunia. Mereka yang menganiaya Anda karena meyakini kasih karunia Tuhan harus berhadapan dengan Yesus ketika Ia bertanya, "Mengapakah kalian menganiaya Aku?" Bagaimanapun juga, kasih karunia bukanlah ajaran; kasih karunia adalah seorang Pribadi. Kalau mereka memilih untuk menyerang kasih karunia, mereka menyerang pribadi Yesus. Itulah sebabnya saya menganjurkan Anda mengasihi dan mendoakan mereka. Ingatlah selalu bahwa orang-orang yang penuh kasih karunia membawa roh kasih karunia.
Cepatlah untuk Percaya
Di banyak tempat terdapat orang-orang beriman yang masih berpikir bahwa Tuhan marah kepada mereka ketika mereka gagal. Mereka tidak menerima pewahyuan Injil Kasih Karunia dan tidak memahami makna kasih Tuhan tanpa syarat. Seperti dua murid dalam perjalanan ke Emaus, kaum beriman semacam itu tidak cerdas sekaligus tidak bijak.
Lalu ada sebagian orang beriman yang mengetahui Injil Kasih Karunia dan bahkan mengetahui bahwa Tuhan mengasihi mereka tanpa syarat. Namun, pengertian ini hanya ada dalam pikiran mereka. Ketika mereka gagal, meskipun mereka memahami makna kasih karunia, mereka masih merasa takut untuk datang ke hadapan Tuhan yang penuh kasih karunia untuk menerima kasih karunia, kemurahan hati, kesembuhan, dan pemulihan.
Apa masalahnya? Benar, hati mereka lamban memercayai janji Tuhan akan kasih karunia dan karunia kebenaran untuk memerintah dalam hidup ini. Sekadar mengenal kebenaran Tuhan dan Injil Kasih Karunia secara intelektual tidaklah cukup. Anda harus cepat dalam memercayai semua yang Yesus telah kurbankan bagi Anda di kayu salib, khususnya ketika Anda bergumul dengan kegagalan, rasa bersalah, dan ketakutan. Tuhan tidak ingin Anda kalah karena kurangnya pengertian akan kasih karunia-Nya. Pada saat yang sama, Ia ingin Anda cepat memercayai janji-janji-Nya bagi Anda.
Tuhan tidak ingin Anda kalah karena kurangnya pengertian akan kasih karunia-Nya. Pada saat yang sama, Ia ingin Anda cepat mempercayai janji-janji-Nya bagi Anda.
Anda telah mempelajari banyak hal tentang kasih Tuhan bagi Anda dalam buku ini. Bila Anda ingin menyaksikan kuasa keyakinan yang benar bergerak dalam setiap bidang hidup Anda, saya menyarankan Anda untuk percaya pada kasih karunia, kasih, kebenaran, pengampunan, dan karya paripurna Tuhan. Saya berjanji Anda akan benar-benar diubah kalau Anda berani bersandar pada kasih-Nya. Kasih-Nya tidak pernah gagal!
Kobarkan Hati Anda
Saya ingin menunjukkan aspek menarik lainnya dari kisah Emaus. Kata "Emaus" berarti "pemandian hangat", dan saya telah melewati jalan ke Emaus bersama beberapa pendeta saya. Tentu saja, kami tidak berjalan sejauh tujuh mil. Kami turun dari bus sekitar satu mil dari Emaus karena saya merasa kasihan kepada para pendeta saya. Mereka tidak "sekuat" dan "semuda" saya. Saya hanya bercanda.
Jika kita perhatikan dengan lebih serius lagi, saat Anda merenungkam kisah itu, tujuh mil adalah jarak yang jauh. Bahkan, kalau Anda membaca seluruh kisahnya, dua orang murid tidak hanya berjalan sejauh tujuh mil. Pada hari yang sama, mereka berjalan kembali dari Emaus ke Yerusalem, sehingga total perjalanannya adalah empat belas mil atau dua puluh dua setengah kilometer. Kapan terakhir kali Anda berjalan sejauh empat belas mil dalam sehari?
Bagaimana mungkin dua orang murid tadi tidak merasa letih atau kelelahan, khususnya ketika kita melihat alasan mereka dalam memulai perjalanan itu? Sesuatu pasti terjadi pada tubuh-tubuh para murid ketika berjalan bersama Yesus. Tubuh mereka dipercepat, diperkokoh, dan diperkuat. Semangat mereka diperbarui seperti janji Tuhan bahwa "orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah" (Yesaya 40:31).
Apa yang terjadi sepanjang perjalanan itu? Apa yang menyebabkan tubuh para murid mengalami ledakan energi dan kehidupan? Simaklah bagaimana para murid saling menjelaskan apa yang mereka rasakan saat mereka berjalan bersama Yesus: "Bukankah hati kita berkobar kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (Lukas 24:32).
Itulah kuncinya! Ketika firman Tuhan diterangkan kepada Anda dan hal-hal tentang Yesus diungkapkan, hati Anda akan berkobar-kobar seperti yang dialami dua murid Yesus! Jangan lupa apa yang diperbuat Yesus ketika Ia mendengar keyakinan yang salah dan percakapan kekalahan: "Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi" (Lukas 24:27).
Dengan kata lain, diawali dengan lima Kitab Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan; semuanya disebut Kitab Taurat), Yesus menjelaskan semua tentang diri-Nya. Kemudian Ia terus mengungkapkan diri-Nya dalam kitab nabi-nabi seperti Samuel, Raja- raja, Yesaya, dan Yeremia.
Wow! Perjalanan yang luar biasa! Tak ayal hati para murid berkobar kobar. Seperti nama desa yang mereka tuju, hati mereka bermandikan kehangatan saat Yesus membuka mata mereka untuk memandang Dia dalam seluruh Kitab Suci.
Apa yang Anda Lihat?
Pada hari pertama kebangkitan-Nya, Yesus menetapkan suatu preseden bagi kita tentang bagaimana cara kita membaca dan mempelajari Alkitab. Ia tidak ingin kita membaca firman-Nya untuk menemukan kewajiban kita dan pergi dengan sejumlah hukum Taurat. Tentu tidak! Yesus ingin kita membuka Firman-Nya untuk memandang DIA. Memandang Yesus mulai dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu. Semakin banyak Anda memandang-Nya, semakin Anda akan dibebaskan dari segala bentuk memikirkan diri sendiri dan diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan yang semakin besar.
Yesus ingin kita membuka Alkitab untuk memandang DIA. Semakin banyak Anda memandang-Nya, semakin Anda dibebaskan dari segala bentuk memikirkan diri sendiri.
Ketika Anda memandang diri sendiri—kelemahan, kegagalan, kesalahan Anda dan bahkan kekuatan serta tindakan Anda yang benar; tidak ada pengharapan, sukacita, atau damai sejahtera yang kekal. Rasul Paulus menganggap seluruh perbuatannya sebagai "sampah" (Filipi 3:8), sementara Nabi Yesaya menyatakan bahwa "segala kesalehan kami seperti kain kotor" (Yesaya 64:6).
Yesus menunjukkan kepada kita bahwa untuk benar-benar dipenuhi dan diisi oleh-Nya adalah dengan meninggalkan pikiran pikiran kita yang gelap dan pembicaraan kita yang menekan kemudian membuka firman Tuhan untuk memandang-Nya. Penuhilah diri Anda dengan Yesus, isilah pikiran Anda dengan kebaikan-Nya dan penuhilah hati Anda dengan kasih-Nya.
Bukalah Alkitab dan pandanglah Yesus dalam bentuk serta gambaran di Perjanjian Lama. Setiap pengorbanan, perjamuan, dan bahkan tabernakel serta imam mengarah kepada Yesus. Dalam Perjanjian Baru, pandanglah Yesus mengasihi dan mengampuni orang-orang yang dipandang rendah oleh dunia, seperti perempuan yang ketahuan berzina. Lihatlah Ia menyembuhkan orang buta, orang lumpuh, dan orang yang sakit. Lihatlah Yesus yang melipatgandakan bekal bagi orang yang berkekurangan. Saya berjanji bahwa hati Anda akan berkobar, tubuh Anda akan diperbarui, dan pikiran Anda akan diisi dengan damai sejahtera-Nya, sukacita, dan kesehatan dari Tuhan. Saya berjanji bahwa dosa, kecanduan, kebiasaan buruk, ketakutan, rasa bersalah, kecemasan, depresi, dan penghukuman akan lenyap dari hidup Anda saat Anda diserap dan dipenuhi oleh pribadi Yesus. Semuanya tidak dapat hidup berdampingan di dalam diri Anda ketika Anda dipenuhi Kristus.
Kecanduan, ketakutan, dan rasa bersalah tidak dapat hidup berdampingan di dalam diri Anda ketika Anda dipenuhi Kristus.
Bukalah Firman Tuhan untuk Melihat Kristus
Beberapa tahun lalu ketika saya tengah mempelajari kisah Emaus, saya bertanya kepada Tuhan mengapa Ia memilih untuk menghalangi mata dua murid-Nya sehingga mereka tidak dapat mengenali-Nya. Saya bertanya kepada-Nya, "Bukankah lebih baik jika mereka dapat melihat Engkau dengan tangan-Mu yang berlubang paku?" Saya berpikir dalam hati bahwa paku-paku salib pastilah sangat besar dan orang pasti bisa melihat sinar dari luka-luka tersebut. Tidakkah lebih baik jika Yesus berjalan di keramaian jalan Kota Yerusalem, mengangkat tangan-Nya, dan berseru, "Hai! Lihatlah ini!"
Namun Yesus tidak melakukan-Nya. Ia tahu bahwa melakukan hal seperti itu tidak akan menghasilkan iman yang benar. Ia mengungkapkan kepada saya bahwa adalah lebih penting bagi murid-murid-Nya untuk melihat Dia dalam firman-Nya daripada melihat-Nya secara pribadi. Wow, perkataan tersebut membawa banyak pengharapan dan dorongan di hati saya. Bila iman para murid didasarkan pada penglihatan jasmani mereka akan Yesus secara fisik, lalu pengharapan apa yang kita miliki saat ini? Yesus dengan sengaja menghalangi mata mereka sehingga mereka akan melihat-Nya dahulu dalam firman Tuhan. Itu menempatkan saya dan Anda sama dan sejajar seperti dua murid tadi, Yesus ingin kita semua melihat-Nya dalam firman Tuhan.
Firman Tuhan mengatakan bahwa "iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus" (Roma 10:17). Artinya, semakin banyak Anda mendengar Yesus diperkenalkan, dinyatakan, dan ditunjukkan dalam firman Tuhan, semakin banyak iman yang ditanamkan di dalam hati Anda untuk memercayai segalanya yang dikatakan firman Tuhan tentang Anda. Mungkinkah alasan mengapa banyak orang beriman masih hidup dalam kekalahan saat ini disebabkan mereka belum menemukan Yesus di dalam firman-Nya?
Seperti ada kelaparan rohani di dunia saat ini, kurangnya pengajaran dan khotbah yang menjelaskan pribadi Yesus yang membuat hati orang berkobar-kobar seolah mereka berada di Emaus. Sebaliknya, apa yang kita dengar justru pengajaran tentang perbuatan yang benar. Pertanyaan saya adalah, apakah itu Injil? Apakah Yesus dinyatakan?
Injil adalah tentang Yesus. Injil bukan tentang perbuatan yang benar, namun tentang keyakinan yang benar akan Yesus yang membawa perubahan dalam hidup manusia. Rasul Paulus dalam Roma 1:16-17 mengatakan bahwa Paulus mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Tuhan yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Tuhan yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman'.
Injil adalah Injil Kristus, dan semuanya adalah tentang Yesus. Itu bukanlah Injil tentang moralitas dan karakter, dan tentu saja itu bukanlah Injil tentang uang dan kesejahteraan. Namun tahukah Anda apa yang dilakukan Injil? Injil menghasilkan seluruh hal tersebut. Injil Yesus Kristus yang benar akan senantiasa menghasilkan kesalehan, kekudusan, moralitas, karakter, kecukupan, kesehatan, kebijaksanaan, kasih, damai sejahtera, sukacita, dan banyak lagi. Semuanya mengalir dari Injil Yesus Kristus.
Injil Yesus Kristus yang benar akan senantiasa menghasilkan kesalehan, kekudusan, moralitas, karakter, kecukupan, kesehatan, kebijaksanaan, kasih, damai sejahtera, sukacita, dan banyak lagi. Semuanya mengalir dari Injil Yesus Kristus.
Itulah Injil yang saya yakini dengan kokoh. Itulah sebabnya yang saya lakukan setiap hari Minggu dan di mana pun saya berkhotbah saya selalu menyampaikan pesan-pesan yang menyatakan Yesus. Saya sadar bahwa ketika Yesus adalah pusat di dalam hidup manusia; ketakutan, rasa bersalah, dan kecanduan tidak akan lagi menjadi pusat dalam hati manusia. Ketika kebenaran Tuhan (bukan kebenaran manusia) dinyatakan, mereka akan hidup dari iman kepada iman. Mereka akan hidup dari satu tingkat keyakinan yang benar menuju tingkat keyakinan yang benar berikutnya, dan dari satu tingkat terobosan menuju tingkat terobosan berikutnya.
Injil Roma 1:17 berkata bahwa orang benar akan hidup oleh iman. Injil tidak mengatakan orang benar akan hidup oleh perbuatannya sendiri. Inti iman Kristen didasarkan pada ayat ini. Ayat inilah yang meluncurkan Reformasi Kristen. Martin Luther menerima wahyu. bahwa seorang yang beriman dibenarkan oleh iman dan bukan oleh perbuatan hukum Taurat. Dengan kata lain, orang benar akan hidup dengan meyakini benar segala hal yang diperbuat Yesus bagi mereka di Golgota dan bukan oleh perbuatannya sendiri. Bahkan, iman adalah tentang keyakinan bahwa Anda dibenarkan melalui karya Yesus yang paripurna! Pusat dari Injil adalah keyakinan yang benar, bukan perbuatan yang benar. Kebenarannya adalah saat Anda percaya dengan benar, Anda akan hidup dengan benar pula. Keyakinan yang benar senantiasa menyebabkan hidup yang benar.
Ketika Anda meyakini dengan benar bahwa kebenaran Anda berasal dari Yesus, firman Tuhan mengatakan, "Jalan orang benar itu [pasti] seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang [semakin cemerlang] sampai [mencapai kemuliaan dan kekuatannya] hari yang sempurna" (Amsal 4:18 AMP).
Kita tahu bahwa hanya Yesus yang paling adil dan benar. Pengharapan apa yang saya dan Anda miliki jika cahaya jalan kita didasarkan pada kebenaran kita? Namun karena kita telah dibenarkan melalui karya-Nya yang paripurna, Tuhan menjamin jalan kita akan bersinar semakin terang ketika kita diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan yang semakin besar.
Dalam Kristus, masa depan Anda diberkati. Masa depan Anda penuh dengan kemurahan hati-Nya dan penuh dengan pintu yang terbuka, peluang, dan promosi. Di dalam Dia, Anda dapat berharap kebaikan, kemenangan, kemurahan hati, dan kesuksesan. Yakinlah bahwa terobosan terbaik Anda tidak berada di belakang Anda, melainkan di depan Anda. Yesus tengah membawa Anda ke suatu tempat yang begitu indah yang melebihi apa yang dapat Anda minta, bayangkan atau pikirkan.
Dalam Kristus, masa depan Anda diberkati. Masa depan Anda penuh dengan kemurahan hati-Nya dan penuh dengan pintu yang terbuka, peluang, dan promosi.
Bagaimana Memandang Yesus dalam Firman Tuhan
Alkitab dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu mengarah kepada pribadi Yesus. Sama halnya dengan Yesus yang berjalan bersama kedua murid-Nya, saya yakin bahwa Ia singgah pada Kitab Kejadian pasal 22. Di sinilah Tuhan memerintahkan Abraham untuk mengurbankan putranya, putra satu-satunya dan yang dikasihinya.
Renungkan kisah ini sejenak. Ini menceritakan seorang anak yang membawa kayu bakar ke Gunung Moria untuk dikurbankan. Banyak orang tidak memahami kisah ini. Mengapa Tuhan meminta putra Abraham dikorbankan? Seluruh bagian dalam Kejadian 22 sesungguhnya adalah kisah Injil. Tuhan sendiri akan mengirim Putra Nya, Putra satu-satu-Nya, Putra yang dikasihi-Nya. Putra-Nya akan memanggul kayu berat ke atas jajaran pengunungan yang sama namun Ia akan menuju puncak tertinggi yang dikenal sebagai Gunung Golgota, dan mengurbankan diri-Nya sendiri sebagai penebusan dosa seluruh umat manusia.
Itu adalah gambaran Yesus yang indah! Dapatkah Anda melihatnya?
Kini bayangkan Anda berada di posisi Abraham: Anda mendaki gunung bersama putra Anda, Ishak. Ketika tiba di tempat pengorbanan, putra Anda dengan mata besar yang indah berpaling kepada Anda dan bertanya dengan lugu, "Ayah, aku melihat api dan kayu, tapi di manakah anak domba untuk kurban bakaran itu?"
Saya yakin pertanyaan tersebut pasti mencabik-cabik hati Abraham. Sembari menahan kesedihannya, ia memandang mata putranya dan berkata, "Anakku, Tuhan sendiri yang akan menyediakan anak domba untuk kurban bakaran." Abraham mengatakannya dengan iman, dan itu adalah perkataan nubuatan atas apa yang akan Tuhan perbuat.
Kini ketika Abraham nyaris membunuh putranya, Tuhan mengatakan, "Jangan bunuh anak itu dan lihatlah." Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan yang tanduknya tersangkut dalam belukar (baca Kejadian 22:12-13). Saya percaya ketika Abraham menoleh dan melihat, ia tidak hanya melihat domba jantan yang tanduknya tersangkut dalam belukar, tetapi ia juga melihat sebuah visi dari Anak Domba Tuhan, Yesus Kristus, dengan mahkota duri (mirip dengan tanduk domba jantan yang tersangkut belukar) yang mengelilingi kepala-Nya. la melihat Anak Domba Tuhan yang dipaku di kayu salib.
Bagaimana saya mengetahuinya? Karena Yesus berkata kepada kaum Farisi, "Abraham bersukacita karena melihat hari-Ku." Maka orang-orang Yahudi itu mencemooh-Nya, "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" Jawab Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada" (baca Yohanes 8:56-58).
Karena apakah Abraham bersukacita? Hari itu di Gunung Moria, Abraham menyaksikan sebuah visi tentang Yesus di kayu salib, dan ia bersukacita karena melihat hari Yesus! Ia menyaksikan bahwa Tuhan akan menyediakan diri-Nya sebagai Anak Domba untuk korban bakaran, dan karena itulah Abraham menyebut tempat itu Yehovah Yireh (Jehovah Jireh), yang berarti "Tuhan akan mengadakan" atau "Tuhan menyediakan" (Kejadian 22:14). Sahabat, Tuhan melihat kebutuhan kita yang mendesak untuk suatu pengorbanan, dan Ia menyediakan Putra terkasih-Nya sebagai korban bagi seluruh manusia.
Tuhan mengatakan kepada Abraham dalam Kejadian 22:12 bahwa Abraham tidak segan-segan untuk menyerahkan anaknya yang tunggal kepada-Nya karena Abraham takut akan Tuhan. Tahukah Anda mengapa Tuhan mengatakan itu? Agar hari ini kita dapat percaya dan mengatakan dengan yakin dalam hati kita, "Tuhan terkasih, aku tahu sekarang bahwa Engkau tidak segan-segan menyerahkan Putra-Mu yang tunggal yang sangat Engkau kasihi, justru Engkau menyerahkan Dia di kayu salib untuk aku."
Benamkan Diri Anda dalam Kasih dan Kasih Karunia-Nya
Sahabat, Anda takkan pernah tahu betapa Tuhan mengasihi Anda kecuali Anda memahami betapa Tuhan mengasihi Yesus namun tetap menyerahkan-Nya untuk menyelamatkan Anda. Tuhan sebenarnya. tidak perlu menganugerahkan Putra-Nya untuk menderita sengsara di kayu salib, namun Ia tetap melakukan itu karena kasih-Nya yang tak terbatas bagi Anda.
Anda takkan pernah tahu betapa Tuhan mengasihi Anda kecuali Anda memahami betapa Tuhan mengasihi Yesus namun tetap menyerahkan-Nya untuk menyelamatkan Anda.
Jangan Anda lupa bahwa dalam kasus Abraham, Tuhan menghentikan Abraham ketika mengurbankan Ishak. Dalam kasus Yesus, tak seorang pun mengentikan pengurbanan-Nya. Tak seorang pun mengalihkan hati Tuhan. Tak seorang pun meredakan kesedihan Tuhan. Itu merupakan suatu pengurbanan berat yang dibuat dengan hati yang penuh kasih.
Kisah keseluruhan Abraham yang mengurbankan Ishak adalah tentang besarnya kasih Tuhan bagi kita. Kisah tersebut menyatakan penderitaan, luka, dan kesedihan yang dialami Tuhan sendiri. Sebagai Bapa, Tuhan menganugerahkan Putra satu-satu-Nya yang berharga dan dikasihi, Yesus Kristus, untuk menebus dosa-dosa kita. Tuhan tidak memandang rendah dosa. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan kita adalah membiarkan penghukuman atas dosa untuk dijatuhkan kepada Putra tunggal-Nya. Yesus adalah "domba jantan" yang membiarkan diri-Nya tersangkut dalam "belukar" sebagai penebusan atas seluruh pelanggaran kita.
Ketika Anda melihat Yesus dinyatakan dalam Alkitab, ketika Anda melihat kasih, penderitaan, dan pengurbanan-Nya dinyatakan dalam Alkitab seperti ini, hati Anda akan berkobar dengan kehangatan kasih-Nya seperti hati dua orang murid yang mendengar Yesus menjelaskan dari firman Tuhan semua tentang diri-Nya. Tanpa Anda sadari, kekhawatiran, dan seluruh ketakutan Anda akan lenyap saat kasih tanpa syarat-Nya mengobarkan pengharapan serta iman dalam hati Anda.
Tuhan ingin Anda dipenuhi Yesus, dibebaskan dari sikap memikirkan diri sendiri, dengan melihat Putra-Nya dalam firman Tuhan. Isilah pikiran Anda dengan kasih dan kuasa-Nya, dan hati Anda akan menemukan ketenangan dalam kasih-Nya yang berlimpah. Saya berdoa bahwa Anda akan mengalami sendiri perjalanan Emaus ketika Anda membuka Alkitab dan membiarkan firman-Nya memenuhi hati Anda dengan kehangatan kasih karunia dan kasih setia-Nya. Semuanya adalah tentang Yesus!
BAB 15 MENYEMBAH DENGAN KATA-KATA DAUD
Sembari terus mempelajari bagaimana kita dapat dibebaskan dari sikap memikirkan diri sendiri, perkenankan saya mengisahkan perjalanan yang ditempuh seorang perempuan, Barbara, dari Texas, yang menemukan bahwa Yesus adalah jawaban atas pergumulannya.
Pendeta Prince yang terkasih,
Saya menerima Yesus ketika saya masih kecil, tapi karena dosa yang saya perbuat dan yang diperbuat orang lain terhadap saya—saya tidak pernah merasa layak. Kecemasan, migrain, dan gejala-gejala fisik lainnya terus mendera saya selama bertahun-tahun lamanya, dan semakin lama semakin memburuk. Baru-baru ini saya jatuh ke titik yang paling rendah ketika dusta dari si pendakwa membuat saya ketakutan setiap kali saya hendak meninggalkan rumah dan saya bahkan merasa cemas ketika saya berada di rumah saya sendiri. Saya terbangun dari tidur karena serangan-serangan itu. Saya tahu sesuatu harus berubah, tapi saya tidak tahu di mana harus memulainya.
Saya bergumul agar saya tidak perlu minum obat-obatan yang diresepkan dokter. Saya berdoa dan meminta ibu saya mendoakan saya, namun ada sesuatu yang hilang. Saya bertekad untuk sembuh sehingga saya membeli buku-buku agar saya dapat menolong diri saya sendiri, termasuk sebuah buku "Kristen". Saya percaya bahwa Tuhan ingin menyembuhkan saya dan bahwa Yesus telah mati untuk kesembuh an saya, namun saya harus melakukan bagian saya untuk dapat mewujudkan kesembuhan saya itu. Saya membaca buku "Kristen" untuk terbebas sekaligus memperoleh penyembuhan spiritual, mental, dan fisik, tetapi itu hanya menyebabkan saya mengingat kembali masa lalu yang menyiksa itu.
Si pendakwa semakin menyerang saya lagi. Saya merasa semakin memburuk saat ia menyiksa saya dengan hal-hal yang terjadi dua puluh tahun silam dan lebih lama lagi. Saya bahkan berpikir mungkin seperti inilah neraka itu, tersiksa siang dan malam. Bahkan, saya mengira inilah yang harus saya alami agar saya dapat disembuhkan. Saya berusaha keras untuk memperoleh penebusan walaupun usaha saya itu gagal, mencoba berbuat baik dan benar selama beberapa tahun terakhir. Tetapi upaya tadi hanya berhasil dalam waktu yang singkat sebelum kecemasan dan ketakutan kembali menyerang.
Puji Tuhan saya memiliki ibu yang mendoakan saya dan saya memperoleh buku-buku dan ajaran Anda dan menerima wahyu kasih karunia dan karunia kebenaran. Buku-buku yang pernah saya baca mengajarkan untuk melakukan upaya sendiri, yang justru hanya membuat segalanya bertambah buruk, tapi syukurlah, semuanya membuat saya tersadar.
Melalui kebenaran khotbah-khotbah dan buku tentang kasih karunia serta pribadi Yesus, saya dipulihkan. Saya sudah berhenti memandang diri sendiri dan mulai memandang Dia. Setiap hari saya menimba air hidup dari Yesus. Hari demi hari saya semakin menjadi serupa dengan Dia karena sebagaimana Dia, demikian juga kita di dunia ini".
Saya bersyukur kepada Tuhan atas wahyu yang saya terima dan terus terima melalui pelayanan Anda. Untuk pertama kalinya, saya sadar apa arti sesungguhnya dari kebenaran Tuhan melalui Kristus Yesus dan memahami kuasa darah Yesus dan karya paripurna-Nya di kayu salib.
Saya bahagia memiliki hubungan yang nyata dengan Bapa surgawi. Saya akan menjalani sisa hidup saya dengan menikmati berkat Tuhan melalui kemurahan-Nya yang sebenarnya tidak layak saya terima. Saya meminta penyembuhan, namun Ia telah memberikan lebih banyak lagi!
Segala puji dan kemuliaan bagi Yesus! Tidakkah menakjubkan untuk menyaksikan apa yang terjadi ketika orang memalingkan pandangannya dari diri sendiri dan memenuhi pikiran mereka dengan Yesus?
Saya menyukai bagaimana Barbara menjelaskan caranya mempraktikkan kehadiran Yesus sehari-hari: Saya sudah berhenti memandang diri sendiri dan mulai memandang Dia. Setiap hari saya menimba air hidup dari Yesus. Hari demi hari saya semakin menjadi serupa dengan Dia karena sebagaimana Dia, demikian juga kita di dunia ini ".
Yang dilakukannya adalah berpaling dari dirinya dan memandang Yesus. Dan karena Barbara menimba air hidup dari Yesus, ia mendapati dirinya semakin menyerupai Yesus—utuh, stabil, dan sehat jasmani dan rohani.
Tantangan Selama Sepekan
Bolehkah saya mendorong Anda untuk mulai melakukan apa yang dilakukan Barbara? Setiap saat Anda merasa kalah, Anda dapat mempraktikkan menjadi sadar akan Yesus dalam hidup ini. Terlepas dari apa yang Anda rasakan, lihatlah bahwa Dia mengasihi Anda, berada bersama Anda, menggandeng tangan Anda, dan membimbing Anda keluar dari ketakutan, luka, keraguan, dan kesulitan. Jangan lamban untuk percaya; segeralah percaya bahwa Yesus bersama Anda.
Segeralah percaya bahwa Yesus bersama Anda.
Sebelum Anda menyerah dan memutuskan bahwa keadaan Anda tidak akan berubah, saya punya suatu tugas bagi Anda. Maukah Anda mencoba mempraktikkan kehadiran Yesus selama sepekan ini? Hanya itu yang saya minta hanya sepekan. Selama sepekan ini, ketika Anda mempunyai pikiran tentang kegagalan, rasa bersalah, ketakutan, kecemasan, dan kekalahan; segera penuhi pikiran Anda dengan pikiran positif Sang Juruselamat Anda, Yesus Kristus! Kata kuncinya adalah segera. Ini tentang segera percaya, jadi itu perlu terjadi dengan cepat! Segera, pandanglah Yesus dalam situasi Anda. Segera, penuhi pikiran Anda dengan kasih-Nya, damai sejahtera-Nya, tangan penuh kasih Nya yang menyelimuti hidup Anda, dan karya-Nya yang paripurna.
Setelah satu pekan tadi berakhir, tulislah kepada saya di praise@josephprince.com dan bagikanlah pengalaman Anda dengan saya. Saya sungguh berharap bahwa Anda akan melaksanakan tantangan ini, dan saya menantikan kabar Anda.
Bagaimana Caranya untuk Dapat Dipenuhi dengan Yesus
Apakah Anda perhatikan bahwa ketika Anda sedang mengalami rasa sakit pada tubuh Anda, Anda sulit memikirkan hal lain? Contohnya, kalau Anda sakit gigi yang parah, Anda takkan memikirkan tentang anak-anak yang kelaparan di dunia dan kebutuhan mereka. Tidak, Anda akan berkonsentrasi dengan rasa sakit di mulut Anda dan tidak ada hal lainnya yang penting. Rasa sakit adalah yang Anda rasakan, dan hanya itu yang dapat Anda pikirkan.
Sama halnya dengan hal itu, ketika kita tengah mengalami saat yang sulit atau menghadapi beban stres, kecemasan, ketakutan, atau rasa penghukuman yang berat, sangatlah sulit untuk mengubah sikap kita dari sikap memikirkan diri sendiri menjadi pribadi yang dipenuhi Kristus karena kita disibukkan dengan kesusahan kita sendiri. Seperti sakit gigi yang parah, kita hanya akan memikirkan masalah kita. Sikap memikirkan diri sendiri adalah seperti itu. Itu menyakitkan, dan itu membuat Anda terus memikirkan diri sendiri.
Lalu bagaimana kita mengubah paradigma dari memikirkan diri sendiri dan masalah-masalah kita menjadi pribadi yang dipenuhi Yesus?
Untuk menjawab pertanyaan itu, perkenankan saya menunjukkan bagaimana Daud membesarkan hatinya di dalam Tuhan ketika ia merasa takut, cemas, atau depresi. Mari kita pelajari dari seseorang yang Tuhan katakan sebagai "seorang yang berkenan di hati-Ku" (Kisah Para Rasul 13:22). Firman Tuhan menyatakan bahwa ketika Daud berada dalam kesusahan, ia menyembah Tuhan dengan mazmur dan puji pujian yang indah. Alih-alih berkubang dalam kekalahan dan meraba raba dalam kegelapan, Daud memalingkan wajahnya ke surga dan mengumandangkan nyanyian pujian kepada Raja segala raja.
Pada masa-masa akhir hidupnya, saat Absalom, putra kandungnya, mencoba merebut takhta, Daud bisa saja menumpasnya dengan mengirimkan pasukan melawan Absalom. Namun, ia tidak tega berperang melawan putranya sendiri. Alih-alih berperang dengan Absalom yang sangat Daud kasihi, Daud melarikan diri dari Absalom dengan berlinang air mata dan hati yang sedih. Bayangkan bagaimana hancurnya hati Daud ketika dikhianati darah dagingnya sendiri.
Namun daripada dikuasai keadaan yang menyiksa disekelilingnya, Daud berseru kepada Tuhan dan menyembah-Nya dengan kata-kata kekal berikut saat Daud mendaki Bukit Zaitun: "Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus" (Mazmur 3:4-5).
Tidakkah luar biasa untuk tahu bahwa ketika kita berseru kepada Tuhan untuk menyembah-Nya, Ia mendengarkan kita? Ketika Daud menyembah Tuhan, Tuhan mengubah keadaannya menjadi baik baginya. Tuhan membuat seseorang dalam perkemahan Absalom memberi nasihat yang tidak benar kepada Absalom. Akibatnya, kudeta Absalom gagal.
Sembahlah Yesus dalam Lembah Kesusahan Anda
Saya katakan kepada Anda bahwa terlepas dari apa pun kesusahan Anda saat ini, sembahlah Yesus dalam lembah kesusahan Anda dan pujilah nama-Nya. Pandanglah Ia sebagai perisai Anda. Pandanglah Ia sebagai kemuliaan yang mengangkat kepala Anda. Penuhilah pikiran Anda dengan Yesus, dan Ia akan mengubah keadaan untuk kebaikan Anda. Biarkan hati Anda menemukan kelegaan dan damai sejahtera dalam perlindungan kasih-Nya.
Sembahlah Yesus dalam lembah kesusahan Anda.
Beberapa orang merasa bahwa ketika mereka menyembah Tuhan, mereka mempersembahkan sesuatu untuk Dia. Sebaliknya, saya yakin bahwa ketika kita menyembah dan memuji Tuhan, Ia justru mengaruniakan sesuatu kepada kita, mengimpartasikan hidup-Nya, hikmat-Nya, dan kuasa-Nya ke dalam hidup kita. Pikiran kita juga diperbarui di hadapan hadirat-Nya.
Renungkanlah sejenak. Tuhan tidak perlu kita menyembah dan memuji-Nya. Ia memiliki sepasukan malaikat yang bernyanyi dan memu ji-Nya dua puluh empat jam, tujuh hari sepekan. Dan berbeda dengan saya dan Anda, malaikat-malaikat ini tidak pernah merasa lelah dan tidak pernah bernyanyi dengan sumbang! Tuhan bukanlah megalomaniak, yang menuntut kita menyembah dan memuji-Nya. Tentu saja tidak! Entah Anda menyembah dan memuji-Nya atau tidak, Ia tetap Tuhan.
Penyembahan adalah suatu respons kita terhadap kasih-Nya. Kita memang tidak harus menyembah-Nya, namun ketika kita mengalami kasih dan kasih karunia-Nya dalam hidup ini, kita ingin menyembah-Nya. Itu merupakan suatu respons yang muncul dari wahyu dalam hati kita betapa besar, mengagumkan, agung, dan indahnya Tuhan dan Juruselamat kita. Saat kita sujud menyembah-Nya dan terhanyut dalam kasih-Nya yang luar biasa, sesuatu terjadi. Kita selamanya diubahkan di hadapan hadirat-Nya. Seluruh ketakutan, kekhawatiran, dan kecemasan lenyap ketika Yesus dimuliakan dalam penyembahan kita.
Saat kita sujud menyembah-Nya dan terhanyut dalam kasih-Nya yang luar biasa, sesuatu terjadi. Kita selamanya diubahkan di hadapan hadirat-Nya.
Kuasa Penyembahan
Tim Pelayanan kami menerima surat berikut dari Emma di Jerman, dan saya percaya ini akan membantu Anda melihat kuasa penyembahan:
Saya berusia enam puluh dua tahun. Setiap kali Iblis mencoba menyerang saya dengan berbagai gejala penyakit, saya akan mendengarkan album penyembahan Anda dan sujud menyembah Yesus, Tuhan saya, Juruselamat saya, dan Penebus saya. Saya juga akan mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus sementara mendengarkan lagu-lagu penyembahan. Setelah beberapa menit, seluruh gejala penyakit itu lenyap!
Setelah mengalami mukjizat ini, saya membawa lagu-lagu penyembahan ke panti wreda tempat saya bekerja. Di tempat ini, ada beberapa orang lanjut usia yang kadang menangis sepanjang malam. Tiada obat yang mampu menolong mereka, dan orang mendengar mereka menangis dari pukul 20.00 hingga 06.00. Saya bekerja dalam sif malam, dan suatu malam saya meletakkan CD player di koridor ruangan mereka dan memasang CD lagu penyembahan Anda yang berjudul A Touch of His Presence. Malam itu, tak seorang pun dari orang lanjut usia tadi yang menangis. Mereka semuanya terdiam dan tidur nyenyak sepanjang malam.
Ada pula seorang perempuan di panti itu yang menderita skizofrenia. Suatu malam ia sangat gelisah dan terus berbicara kepada dirinya sendiri dengan keras. Tetangganya, seorang perempuan yang menderita kepikunan, bernyanyi dengan nyaring. Saya mengambil iPod dan memainkan lagu-lagu dari A Touch of His Presence bagi mereka. Setelah tiga menit, kedua perempuan itu tertidur nyenyak.
Dua orang kolega yang bersama saya sangat heran dengan apa yang mereka saksikan, kemudian mereka meminta CD player untuk dipasang di ruangan perempuan sehingga para perempuan lainnya dapat mendengarkan lagu-lagu penyembahan. Hingga saat ini, pasien-pasien lanjut usia tadi tidak lagi menangis ketika hendak tidur di malam hari.
Sedangkan saya, saya mendengarkan lagu-lagu penyembahan di iPod selama jam istirahat, dan setiap kali kemuliaan Tuhan hadir dalam panti wreda ini dan memberkati orang orang sepuh di dalamnya. Segala puji bagi Yesus!
Saya menyukai kesaksian ini. Itu sungguh menunjukkan betapa hebatnya penyembahan itu!
CD yang disebutkan Emma tadi berasal dari koleksi lagu-lagu penyembahan, A Touch of His Presence (Volume 1 dan 2). Ini bukanlah rekaman lagu biasa saja. Lagu-lagu ini disusun langsung dari acara ibadah dan merupakan lagu-lagu penyembahan spontan yang mengalir dari jiwa saya selama waktu penyembahan ketika saya memenuhi pikiran saya dengan pribadi Yesus. Saya akan menyanyikan apa yang telah Tuhan taruh dalam hati saya, dan Ia akan mewujudkan kehadiran-Nya yang penuh kasih. Pada saat-saat seperti itulah karunia Roh Kudus akan turun dan kesembuhan akan terjadi di antara para jemaat.
Pada situs web musik digital iTunes yang menampilkan koleksi lagu ini, seseorang mengisahkan bagaimana memainkan lagu-lagu dalam A Touch of His Presence ketika dirinya menyembah Tuhan atau ketika ia berbaring di tempat tidur akan membawa damai sejahtera dalam hatinya. Saat-saat itulah yang membantunya merasa tenang dan damai, sehingga ia menjadikannya sebagai rutinitas sehari-hari.
Ada saudara lainnya yang menceritakan betapa musik penyembahan ini membebaskannya dari ketakutan dan masalah tidur yang kronis. Setiap malam selama beberapa tahun, ketakutan irasional yang melumpuhkan membangunkannya dari tidur setiap tiga puluh menit sehingga ia merasa ketakutan. Meskipun berdoa memohon damai sejahtera, pria malang ini tidak bisa tidur dengan mematikan lampu.
Suatu hari ketika ia memainkan lagu-lagu ini dalam kamarnya, sekonyong-konyong ia merasakan kehadiran nyata dari damai sejahtera dan ketenangan Tuhan. Dan sembari mendengarkan musik, untuk pertama kalinya sejak sekian lama, ia tertidur pulas. Pria ini begitu bahagianya sehingga ia hanya dapat bersyukur kepada Tuhan dan menangis! la mendengarkan album ini setiap malam dan ia bahkan mengunduhnya dalam iPod di mobilnya.
Saya ingin membagikan kesaksian-kesaksian ini kepada Anda karena saya yakin bahwa ada di antara Anda yang ingin menyembah Tuhan, namun Anda mungkin tidak tahu di mana harus memulainya ketika Anda sendirian di rumah. Jika Anda mengalaminya, mulailah mencari lagu-lagu rohani Kristen yang dapat mengisi kamar Anda dengan hadirat Tuhan. Biarkan musik rohani membasuh Anda seperti sungai dari air yang hidup. Biarkan hadirat-Nya melenyapkan setiap ketakutan dan kecemasan. Biarkan kasih-Nya menghapus kesusahan yang membebani Anda. Biarkan Yesus diagungkan dan dimuliakan, lalu saksikan Yesus mengubah segalanya untuk kebaikan Anda!
Belajar dari Pemazmur yang Berbakat
Jauh sebelum musuh dapat mencuri kemenangan Anda, ia mencuri lagu Anda. Jauh sebelum ia dapat mencuri sukacita Anda, ia mencuri pujian Anda. Sebelum Anda menyadarinya, Anda mulai menjadi pengkritik, pesimis, suka murung, dan depresi. Jangan biarkan ia melakukannya. Biarkan pujian selalu keluar dari mulut Anda dan sadarlah selalu akan hadirat Tuhan, kemurahan hati-Nya, kebaikan-Nya, dan berkat-Nya dalam hidup Anda.
Anda tidak tahu bagaimana cara menyanyi? Tiada yang lebih baik daripada belajar dari pemazmur Israel yang berbakat, Daud. Ada seorang raja setelah Daud bernama Hizkia yang melakukannya. Simaklah bagaimana Alkitab menjelaskan raja ini dalam Kitab 2 Raja-raja 18:5,7 bahwa Hizkia percaya kepada TUHAN, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudahnya maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia... Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung.
Raja Hizkia membawa pembaruan kepada rakyatnya dan memulihkan pujian serta penyembahan di rumah Tuhan. Ia juga merebut kedaulatan bangsanya kembali setelah ayahnya, Raja Ahas, menjerumuskan kerajaan ke dalam penyembahan berhala dan menyebabkan bangsanya dikutuk (baca Kitab 2 Raja-raja 16, 18-19).
Firman Tuhan dalam 2 Tawarikh 29:25-26, 30 menyebutkan bahwa Hizkia "menempatkan orang-orang Lewi di rumah TUHAN dengan ceracap, gambus, dan kecapi sesuai dengan perintah Daud... Maka berdirilah orang-orang Lewi dengan alat-alat musik Daud... Lalu raja Hizkia dan para pemimpin memerintahkan orang-orang Lewi menyanyikan puji-pujian untuk TUHAN dengan kata-kata Daud..."
Tidakkah Anda senang bahwa Tuhan memberikan kita Kitab Mazmur dalam Alkitab sehingga seperti Raja Hizkia, kita bisa menyembah Tuhan dengan perkataan Daud? Daud menulis sebagian besar Kitab Mazmur, dan Tuhan dinyatakan dalam cara yang khusus ketika kita menyanyikan mazmur Daud. Tuhan menganugerahkan karunia khusus kepada Daud untuk menulis puji-pujian yang menyatakan kasih-Nya dan hati-Nya.
Kita pasti tidak mampu meniru Mazmur yang Daud tulis, jadi marilah kita bersama Daud mengagungkan nama Tuhan dan membiarkan Dia menjadi batu karang sekaligus benteng saat kita dikepung masalah-masalah kehidupan. Marilah kita mengagungkan Tuhan dan melihat Dia membebaskan kita. Marilah kita mengikuti-Nya dan membiarkan Dia menjadi gembala kita. Izinkan Dia membawa kita ke padang rumput hijau dan membimbing kita menuju air yang tenang.
Bagaimana Yesus Mendefinisikan Rasa Takut akan Tuhan
Sesuatu terjadi ketika Anda menyanyikan mazmur bagi Tuhan. Ketakutan Anda akan mulai sirna. Anda tidak dapat melepaskan diri sendiri dari rasa takut. Mungkin saat Anda membaca buku ini, pikiran Anda diliputi ketakutan akan masa depan, atau ketakutan akan kehilangan masa muda Anda. Mungkin Anda takut terhadap penyakit atau takut kehilangan seseorang yang Anda kasihi karena penyakit yang di deritanya. Mungkin Anda tersiksa setiap hari karena ketakutan akan penolakan. Sahabat, satu-satunya rasa takut yang Tuhan ingin Anda miliki adalah rasa takut akan Tuhan, yang Yesus definisikan sebagai penyembahan kepada Tuhan.
Ketika Iblis mencobai Yesus di padang gurun, ia mengatakan, "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Sambil mengutip Kitab Ulangan, Yesus menjawab dalam Matius 4:9-10 sambil mengusir Iblis karena Iblis harus menyembah dan berbakti kepada Tuhan.
Kalau Anda memeriksa apa yang Yesus katakan dalam Kitab Ulangan, dalam Ulangan 6:13 disebutkan bahwa Anda harus takut akan TUHAN. Jadi Yesus mendefinisikan "rasa takut" akan Tuhan sebagai bentuk "penyembahan" kepada Tuhan. Dengan kata lain, satu-satunya "rasa takut" yang harus Anda miliki dalam hidup ini adalah penyembahan kepada Tuhan. Sembahlah Dia dan seluruh ketakutan Anda akan sirna dalam cahaya kemuliaan dan kasih karunia-Nya.
Sembahlah Dia dan seluruh ketakutan Anda akan sirna dalam cahaya kemuliaan dan kasih karunia-Nya.
Mazmur Sang Gembala
Mazmur yang paling kerap dikutip dalam Alkitab, Mazmur 23, ditulis oleh Daud. Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang perkataan yang Tuhan taruh dalam firman-Nya sehingga kita dapat belajar tentang kasih dan kebaikan-Nya kepada kita: "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku" (ayat 1). Mazmur 23 adalah mazmur luar biasa yang perlu Anda hafalkan dan renungkan ketika Anda menghadapi tantangan.
Seorang saudara dari Maryland menulis kepada saya bagaimana dirinya sembuh dari penyakit pundak yang kronis hanya dengan merenungkan Mazmur 23. John membaca salah satu buku renungan harian saya tentang merenungkan firman Tuhan di mana saya memperagakan bagaimana melakukannya dengan menggunakan Mazmur 23. Pada perjalanan pulang ke rumah dari pekerjaan, John mulai merenungkan "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku". Ia berfokus tentang betapa baiknya Tuhan karena Ia ingin menjadi gembala kita dan bagaimana Tuhan telah menyediakan seluruh kebutuhan kita. John menyaksikan perlindungan Tuhan di jalan, menyembuhkan dia dari sakit pundaknya, dan menolongnya dalam pekerjaannya. Ketika ia sampai di rumah, ia mendapati bahwa rasa sakit yang menderanya selama dua tahun dan membatasi gerakannya telah lenyap!
Sahabat, saya ingin Anda tahu bahwa kuasa untuk menyembuhkan Anda di mana pun Anda berada ditemukan dalam firman Tuhan. Ada kuasa kesembuhan dalam Kitab Mazmur! Mazmur bukanlah sekadar lagu-lagu yang ditulis untuk memenuhi halaman Alkitab Anda. Sesuatu akan terjadi pada tubuh fisik dan lingkungan eksternal Anda ketika Anda menghafal, merenungkan, dan menyembah dengan kata-kata Daud.
Mazmur 34-Memilih untuk Memberkati Tuhan
Mazmur indah lainnya adalah Mazmur 34, yang ditulis Daud di gua Adulam. Saya merasa itu sangat menarik bahwa Daud menulis salah satu mazmurnya yang luar biasa pada masa-masa paling berat dalam hidupnya. Kata pengantar dari Mazmur dalam beberapa terjemahan Alkitab, seperti New King James Version, menjelaskan Mazmur 34 sebagai "Suatu mazmur dari Daud ketika ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir, lalu pergi."
Tidak diragukan lagi, ini adalah salah satu titik terendah dalam kehidupan Daud. Daud melarikan diri dari Raja Saul dan mencari perlindungan kepada raja Gat (disebut sebagai "Abimelekh" dalam pengantar Kitab Mazmur). Anda ingat Gat? Goliat, raksasa yang menebar ketakutan terhadap bangsa Israel, berasal dari Gat. Dan sekarang Daud dalam keadaan kacau mencari perlindungan kepada raja Goliat! Oh, bagaimana mungkin ini bisa terjadi?
Ketika Daud berada di Gat, para pegawai raja Gat mengenalinya dan mengatakan, "Bukankah ini Daud, raja negeri itu?" Mungkin mereka mengenali Daud sebagai orang yang membunuh sekaligus memenggal kepala pahlawan mereka, Goliat. Peristiwa itu adalah kekalahan besar yang tidak mudah dihapuskan dari pikiran mereka. Jadi mereka mengingatkan raja Gat, "Bukankah tentang dia orang-orang menyanyi berbalas-balasan sambil menari-nari, demikian: Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa?" (1 Samuel 21:11).
Ketika Daud mendengar perkataan mereka, hatinya dicengkeram ketakutan bahwa raja Gat akan melakukan sesuatu terhadapnya. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa "Daud berlaku seperti orang yang sakit ingatan di depan mata mereka dan berbuat pura-pura gila di dekat mereka; ia menggores-gores pintu gerbang dan membiarkan ludahnya meleleh ke janggutnya" (1 Samuel 21:13). Dapatkah Anda membayangkan keadaan mental Daud saat itu? Sang pahlawan Israel merendahkan dirinya di atas lantai dengan ludahnya meleleh di janggutnya!
Murka karena para pegawainya telah membawa "orang gila" di hadapannya, raja Gat mengusir Daud. Kemudian, dalam ayat berikutnya, Alkitab mencatat bahwa "Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam" (1 Samuel 22:1).
Kini setelah memahami konteksnya, Anda mampu menilai perkataan yang ditulis dari dalam gua Adulam. Setelah suatu masa merendahkan diri, Daud dapat bersembunyi dalam gua itu dan larut dalam sikap mengasihani diri sendiri dan penghukuman, tetapi ia justru me nyanyikan perkataan berikut:
Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku..
-Mazmur 34:2-5
Pada masa-masa terkelamnya, Daud memilih untuk tidak dikalahkan oleh keadaannya. Ia justru memilih memberkati Tuhan dan membiarkan puji-pujian Tuhan mengalir dari mulutnya. Apakah Daud ketakutan? Pasti! Karena itulah dirinya bersembunyi dalam sebuah gua. Namun, meskipun Daud takut Raja Saul akan menangkapnya atau raja Gat akan membunuhnya demi membalas dendam atas Goliat, ia memilih untuk menyembah Tuhan, kemudian Tuhan dalam kesetiaan Nya membebaskan Daud dari seluruh ketakutannya.
Dari Pasukan 3 D Menjadi Pahlawan yang Gagah Berani
Sahabat, saya ingin Anda melihat bahwa Daud masuk ke dalam gua dengan putus asa, tetapi sesuatu terjadi saat Daud sujud menyembah Tuhan. Dan itu tidak hanya mengubah Daud, namun mengubah pula semua orang yang berkumpul dengan Daud. Alkitab mengatakan bahwa ketika Daud berada di dalam gua, "setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang" (1 Samuel 22:2).
Saya menyebutnya sebagai pasukan 3 D karena setiap orang yang berada dalam kesukaran (distress), orang yang terjerat utang piutang (debt), orang yang sakit hati (discontented) berkumpul dengan Daud. Dan dalam Mazmur, Daud mendorong seluruh empat ratus orang tadi bernyanyi dalam gua dan "memuliakan Tuhan"" bersamanya (Mazmur 34:3). Ketika melakukannya, wajah mereka "berseri-seri" dan mereka "tidak malu tersipu-sipu" (Mazmur 34:6).
Jadi orang-orang ini tidak tetap tinggal sebagai pasukan 3 D. Mereka berubah dari kemuliaan kepada kemuliaan yang semakin besar dan dikenal sebagai pengawal Daud yang luar biasa. Anda dapat membaca semua kisah keberanian mereka dalam firman Tuhan pada 2 Samuel 23:8-39. Mereka menjadi pahlawan-pahlawan yang gagah berani, para pembasmi raksasa dengan tangannya sendiri, dan orang orang setia yang melayani Daud seumur hidupnya.
Dengan cara yang sama saat ini, ketika Anda memilih untuk menyembah Tuhan di tengah-tengah pencobaan, Anda pasti akan diubahkan. Mungkin Anda berada dalam kesukaran, terperangkap dalam utang piutang, atau sakit hati. Namun kisah Anda tidak berakhir hingga di sini. Ketika Anda memusatkan pandangan kepada Raja segala raja, Ia akan memasyhurkan Anda dan membuat Anda menjadi berkuasa!
Ketika Anda memusatkan pandangan Anda kepada Raja segala raja, Ia akan memasyhurkan Anda dan membuat Anda menjadi sangat berkuasa!
Dari Ketakutan Kepada Iman
Marilah kita perhatikan dengan lebih dekat apa yang terjadi kepada Daud. Dalam Mazmur 34, ia menulis, "Orang yang tertindas ini berseru" (dengan jelas Daud merujuk kepada dirinya sendiri), dan melanjutkannya, "dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya" (ayat 7). Daud tengah bersembunyi dari para musuhnya, namun ketika ia menyembah Tuhan, kita melihat perubahan dalam kerangka berpikirnya.
Ia mulai dengan rasa takut, tetapi kita lihat bagaimana ia terus mengalihkan pikirannya dari dirinya dan ketakutannya sendiri. Kita menyaksikan bagaimana Daud terus mempraktikkan kuasa keyakinan yang benar dengan menyatakan dalam mazmurnya bagaimana Tuhan mendengarkan dan membebaskannya. Pada akhir mazmur tersebut, Daud berhenti melihat dirinya sebagai orang yang sendirian dan terkepung. Ia justru menyatakan dengan berani bahwa "malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka" (ayat 8).
Dengan kata lain, ketika Daud sujud menyembah Tuhan, ia tidak lagi takut akan musuh-musuhnya. Malaikat Tuhan menjadi lebih nyata bagi Daud daripada Raja Saul atau raja Gat. Dan Daud, yang baru saja meloloskan diri dengan berpura-pura sakit ingatan dan merendahkan dirinya di hadapan orang Gat, kini dapat bermegah dalam Tuhan dan menyatakan hal ini dengan penuh keyakinan: malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu Ia akan meluputkan mereka.
Percayakah Anda akan hal itu? Tidak masalah apakah Anda merasa ketakutan, apakah anda berada dalam kesukaran, terlibat utang tau sakit hati. Percayalah dengan benar. Percayalah bahwa Ketika Anda mencari Tuhan dengan sujud menyembah-Nya seperti yang dilakukan Daud dan orang-orangnya, Tuhan pasti akan mendengarkan Anda dan membebaskan Anda dari seluruh kesusahan. Penyembahan adalah salah satu cara termudah dan terkuat untuk terbebas dari sikap memikirkan diri sendiri. Berpalinglah dari gejala-gejala yang menyakitkan atau keadaan-keadaan yang menakutkan yang mengganggu Anda dan sembahlah Yesus. Penuhilah pikiran Anda dengan Yesus lalu segalanya akan bekerja sama untuk kebaikan Anda.
Penyembah adalah salah satu cara termudah dan dan terkuat untuk terbebas dari sikap memikirkan diri sendiri.
Maukah Anda melakukan sesuatu untuk saya? Saya ingin Anda mengunnjungi josephprince.com/power, di mana saya telah mengunggah video ketika saya memimpin penyembahan di gereja saya menyanyikan perkataan Daud dalam Mazmur 34. Ini bukanlah hal yang dapat saya lakukan lewat sebuah buku, namun saya ingin menunjukkan kepada Anda bagaimana penyembahan adalah salah satu cara tercepat bagi Anda untuk berfokus pada Yesus sekaligus mengalahkan perasaan kekalahan Anda.
Saya yakin bahwa ketika kita menyembah Tuhan, Anda akan sepenuhnya terbebas dari kesusahan atau kekalahan yang Anda gumuli saat ini. Marilah kita sepakat Bersama bahwa tubuh Anda akan disembuhkan, bahwa seluruh ketakutan Anda akan sirna, dan bahwa seluruh kecanduan Anda akan lenyap dalam nama Yesus yang berkuas.
Marilah memuliakan Tuhan bersama saya, sembahlah Yesus dengan perkataan Daud, dan alamilah kebaikan dan kelepasan-Nya!
Comments
Post a Comment