PENGANTAR
PENGANTAR:
BAGIAN: PENGANTAR
By JOSEPH PRINCE
PENGANTAR
Selama dua dasawarsa terakhir, saya berkesempatan melayani orang orang istimewa dalam pekerjaan ini. Saya merasa terhormat karena bertemu banyak jemaat dalam konferensi di seluruh dunia sekaligus mendengarkan kisah-kisah mereka. Mata batin saya dapat melihat mereka sekalipun saya sedang menulis.
Beberapa dari mereka meluapkan kegembiraan karena terbebas dari penghukumannya. Yang lainnya menahan air mata penuh syukur saat mereka mengisahkan kecanduan memalukan yang pernah membeleng gunya dan ketidakmampuan dalam melakukan hal-hal positif dalam hidupnya. Bagi mereka yang tidak saya jumpai secara pribadi, berbagai surat dan e-mail yang ditujukan kepada saya menceritakan kisah mereka. Kisah-kisah mereka terbebas dari kehidupan yang penuh dengan kecemasan dan depresi. Kisah-kisah mereka terbebas dari kungkungan ketakutan. Kisah-kisah mereka terbebas dari kebiasaan yang merusak diri.
Saya merasa tergerak dan dengan rendah hati merasa bahwa Tuhan telah memakai pesan-pesan, buku-buku, dan siaran televisi saya untuk membantu orang-orang ini menuju kebebasannya.
Namun tidak semua kisah yang saya ketahui itu berakhir bahagia. Setidaknya saya belum tahu.
Sebagai seorang gembala, saya pun telah bertemu dengan banyak orang yang tengah berjuang saat ini. Segelintir orang terkurung dalam kegelisahan, terjebak dalam gangguan makan (eating disorder), atau diliputi ketakutan dan kepanikan yang terus-menerus. Selama bertahun tahun, orang lain telah tersandera dalam depresi kronis, melawan keinginan bunuh diri yang merusak kehidupannya. Ada pula yang terperangkap dalam lingkaran kecanduan yang merusak diri mereka, beberapa orang kecanduan alkohol dan yang lainnya kecanduan nikotin, obat-obatan terlarang, atau pornografi. Menyedihkan, beberapa dari orang-orang ini masih berusaha melepaskan diri dari beberapa cobaan kehidupan di atas. Mereka semua merindukan kebebasan dan telah mencoba semuanya, termasuk perawatan psikologi dan psikiatri. Mereka telah mencoba melatih keinginannya sekuat tenaga, tetapi mendapati dirinya jauh terjerat dalam kecanduan dan kegelisahan daripada sebelumnya. Banyak orang menghabiskan ribuan dolar demi berkonsultasi dengan psikiater, dokter, dan konselor. Mereka telah mengonsumsi seluruh jenis obat antidepresan dan antipsikotik, selain mencoba upaya-upaya kilat lainnya. Dan mereka pun tidak bertambah baik. Mendengarkan kisah-kisah semacam itu selalu meremukkan hati saya, dan saya ingat bertanya kepada diri sendiri: Apakah perbedaan antara orang-orang yang telah mengalami terobosan dan mereka yang masih terperangkap dalam emosi dan kecanduan yang meracuninya? Saya percaya jawabannya itu sederhana tetapi sangat berkuasa: keyakinan mereka.
Keyakinan yang benar senantiasa menghasilkan kehidupan yang benar. Ketika Anda percaya dengan benar, Anda akan hidup dengan benar pula.
Anda perhatikan, banyak orang yang tengah berjuang untuk mengendalikan perilaku dan tindakannya karena mereka tidak mampu mengendalikan emosi dan perasaannya. Mereka tidak mampu mengendalikan emosi dan perasaannya karena mereka tidak mampu mengendalikan pikiran. Dan mereka tidak mengendalikan pikirannya karena mereka tidak mampu mengendalikan apa yang mereka yakini.
Selama dua dasawarsa terakhir, saya berkesempatan melayani orang orang istimewa dalam pekerjaan ini. Saya merasa terhormat karena bertemu banyak jemaat dalam konferensi di seluruh dunia sekaligus mendengarkan kisah-kisah mereka. Mata batin saya dapat melihat mereka sekalipun saya sedang menulis.
Beberapa dari mereka meluapkan kegembiraan karena terbebas dari penghukumannya. Yang lainnya menahan air mata penuh syukur saat mereka mengisahkan kecanduan memalukan yang pernah membeleng gunya dan ketidakmampuan dalam melakukan hal-hal positif dalam hidupnya. Bagi mereka yang tidak saya jumpai secara pribadi, berbagai surat dan e-mail yang ditujukan kepada saya menceritakan kisah mereka. Kisah-kisah mereka terbebas dari kehidupan yang penuh dengan kecemasan dan depresi. Kisah-kisah mereka terbebas dari kungkungan ketakutan. Kisah-kisah mereka terbebas dari kebiasaan yang merusak diri.
Saya merasa tergerak dan dengan rendah hati merasa bahwa Tuhan telah memakai pesan-pesan, buku-buku, dan siaran televisi saya untuk membantu orang-orang ini menuju kebebasannya.
Namun tidak semua kisah yang saya ketahui itu berakhir bahagia. Setidaknya saya belum tahu.
Sebagai seorang gembala, saya pun telah bertemu dengan banyak orang yang tengah berjuang saat ini. Segelintir orang terkurung dalam kegelisahan, terjebak dalam gangguan makan (eating disorder), atau diliputi ketakutan dan kepanikan yang terus-menerus. Selama bertahun tahun, orang lain telah tersandera dalam depresi kronis, melawan keinginan bunuh diri yang merusak kehidupannya. Ada pula yang terperangkap dalam lingkaran kecanduan yang merusak diri mereka, beberapa orang kecanduan alkohol dan yang lainnya kecanduan nikotin, obat-obatan terlarang, atau pornografi. Menyedihkan, beberapa dari orang-orang ini masih berusaha melepaskan diri dari beberapa cobaan kehidupan di atas. Mereka semua merindukan kebebasan dan telah mencoba semuanya, termasuk perawatan psikologi dan psikiatri. Mereka telah mencoba melatih keinginannya sekuat tenaga, tetapi mendapati dirinya jauh terjerat dalam kecanduan dan kegelisahan daripada sebelumnya. Banyak orang menghabiskan ribuan dolar demi berkonsultasi dengan psikiater, dokter, dan konselor. Mereka telah mengonsumsi seluruh jenis obat antidepresan dan antipsikotik, selain mencoba upaya-upaya kilat lainnya. Dan mereka pun tidak bertambah baik. Mendengarkan kisah-kisah semacam itu selalu meremukkan hati saya, dan saya ingat bertanya kepada diri sendiri: Apakah perbedaan antara orang-orang yang telah mengalami terobosan dan mereka yang masih terperangkap dalam emosi dan kecanduan yang meracuninya? Saya percaya jawabannya itu sederhana tetapi sangat berkuasa: keyakinan mereka.
Keyakinan yang benar senantiasa menghasilkan kehidupan yang benar. Ketika Anda percaya dengan benar, Anda akan hidup dengan benar pula.
Anda perhatikan, banyak orang yang tengah berjuang untuk mengendalikan perilaku dan tindakannya karena mereka tidak mampu mengendalikan emosi dan perasaannya. Mereka tidak mampu mengendalikan emosi dan perasaannya karena mereka tidak mampu mengendalikan pikiran. Dan mereka tidak mengendalikan pikirannya karena mereka tidak mampu mengendalikan apa yang mereka yakini.
Sederhana saja, jika Anda percaya dengan keliru, Anda akan berjuang dengan pikiran yang salah. Pikiran yang salah akan menghasilkan emosi yang tidak sehat, sehingga akan menyebabkan perasaan bersalah, rasa malu, penghukuman, dan ketakutan. Akhirnya, perasaan-perasaan yang keliru tersebut akan mengakibatkan perilaku dan tindakan yang salah sekaligus kecanduan yang menyakitkan.
Apa yang Anda yakini adalah penting. Dan keyakinan yang salah adalah pemicu yang menyesatkan Anda menuju langkah kekalahan. Itulah yang membuat Anda terjebak dan semakin menjerumuskan Anda menuju belenggu yang melumpuhkan.
Kabar baiknya adalah ada jalan keluar dari lingkaran setan kekalahan ini.
The Power of Right Believing akan mengajarkan tentang kebenaran-kebenaran firman Tuhan yang sangat berkuasa untuk meyakini kasih Nya kepada Anda. Ini akan menunjukkan kepada Anda bahwa Tuhan adalah untuk Anda dan bukan melawan Anda. Ini akan membuka mata Anda untuk menyaksikan betapa Ia berada di sisi Anda, mendukung kesuksesan Anda, dan mendorong Anda melakukan terobosan dengan kasih serta kasih setia-Nya yang lembut.
Dalam buku ini, Anda akan mempelajari apa yang benar-benar Tuhan pandang ketika Ia memandang Anda sebagai anak terkasih-Nya, apa yang dimaksud dengan diampuni sepenuhnya, dan bagaimana cara memiliki harapan meyakinkan untuk meraih hal-hal benar demi masa depan dan nasib Anda di dalam Kristus.
Anda akan membaca banyak kesaksian luar biasa dari orang orang di seluruh Amerika dan seluruh dunia. Hidup mereka dijamah dan diubah saat bertemu pribadi Yesus dan mengizinkan pikirannya diperbarui dengan keyakinan yang benar tentang identitas sejati mereka di dalam Kristus.
Demi mempercepat pengalaman pembelajaran Anda, saya telah menyaring kuasa keyakinan yang benar menjadi tujuh kunci praktis dan sederhana sehingga Anda dapat menerapkannya dalam kehidupan Anda sehari-hari. Kunci-kunci ini mudah dan sesuai dengan prinsip prinsip efektif berdasarkan Alkitab yang akan menyesuaikan pikiran Anda untuk mengembangkan kebiasaan positif untuk meyakini dengan benar. Tujuh kunci tersebut adalah:
- Meyakini Kasih Tuhan bagi Anda
- Belajar Melihat Apa yang Tuhan Lihat
- Menerima Pengampunan Sepenuhnya dari Tuhan
- Memenangkan Peperangan dalam Pikiran Anda
- Terbebas dari Memikirkan Diri Sendiri
- Berharap akan Hal-hal Baik dengan Penuh Keyakinan
- Bersandar pada Kasih Bapa
Sahabat, bila Anda tengah berjuang melawan beberapa masalah yang sudah saya sebutkan di atas, saya percaya sepenuh hati bahwa ketika Anda meluangkan waktu membaca buku ini, Anda akan menemukan inspirasi, pengharapan, dan semangat untuk terbebas dari cengkeraman semua yang telah mengungkung Anda. Saya yakin bahwa Anda akan menemukan kebebasan dan kuasa yang diperlukan untuk mengisi hidup Anda dengan hal-hal yang positif.
Tuhan ingin Anda hidup dengan kebahagiaan berlimpah, damai sejahtera yang melampaui pengetahuan, dan keyakinan tak tergoyahkan dalam tindakan yang telah Ia lakukan bagi Anda. Inilah saatnya melepaskan kehidupan yang penuh kekalahan dan melangkah menuju kehidupan yang penuh kemenangan, jaminan, dan kesuksesan. Lupakan tentang menghadapi gejala-gejala-rasa bersalah, ketakutan, dan kecanduan. Kita tengah menuju dasar! Jika Anda bisa mengubah apa yang Anda yakini, Anda bisa mengubah kehidupan Anda! Kini adalah kuasa keyakinan yang benar.
Comments
Post a Comment